Gubernur Melki Pimpin Upacara Hardiknas 2025, Wujudkan Pendidikan Bermutu Lewat Partisipasi Semesta
![]() |
Gubernur NTT membaca pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam upacara Peringatan Hari Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Foto. : Ocep Purek |
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT di Alun-alun I.H. Doko, Kupang, pada Jumat (2/5/2025).
Turut hadir dalam upacara ini antara lain unsur Forkopimda NTT, Danrem 161/Wira Sakti yang diwakili oleh Letkol Heri Gunawan, Danlanud Eltari diwakili Kolonel Yohanes Wain, dan Kapolda NTT yang diwakili oleh Irwasda Polda NTT. Hadir pula para pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT.
Gubernur Melki dalam arahannya membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa peringatan Hardiknas bukanlah seremonial tahunan semata, melainkan momentum penting untuk memperkuat dedikasi dan komitmen bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Hari Pendidikan Nasional adalah saatnya kita meneguhkan semangat untuk menghadirkan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa,” tegasnya.
Ia mengutip amanat Konstitusi dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menjamin hak setiap warga negara atas pendidikan bermutu tanpa diskriminasi karena pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat pada setiap insan, sekaligus sarana untuk membentuk kepribadian utama dan membangun peradaban bangsa.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pendidikan merupakan sarana mobilitas sosial-politik yang mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Ia mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Asta Cita keempat Presiden yang bertekad memutus mata rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan, penguatan infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan guru.
“Guru bukan hanya fasilitator pembelajaran, tetapi juga mentor, konselor, dan orang tua kedua bagi murid. Guru adalah agen peradaban,” tutur Gubernur Melki.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa, dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan partisipasi semesta agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi hebat dan kuat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sejak Oktober 2024, seperti pembenahan tata kelola pendidikan, implementasi pembelajaran mendalam, pengenalan coding dan kecerdasan artifisial, serta program pendidikan karakter melalui kebiasaan hidup sehat dan pembentukan kepribadian anak sejak usia dini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, dalam laporannya menyebutkan bahwa perayaan Hardiknas 2025 mengusung semangat besar “Ayo Bangun NTT”. Semangat ini bertujuan mendorong sinergi seluruh unsur dan lapisan masyarakat untuk membangun NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan.
Ambrosius juga merinci sejumlah kegiatan dalam rangkaian Hardiknas tahun ini, antara lain : Lomba Menulis Surat untuk Gubernur yang diikuti oleh 1.000 siswa dari seluruh NTT, Festival Sastra Daerah yang digelar di Kabupaten TTS dan melibatkan pembacaan puisi dalam tiga bahasa (Dawan, Indonesia, Inggris) oleh 10.000 siswa, yang masuk dalam Museum Rekor Indonesia,
Lanjut, NTT Menari, sebuah pertunjukan seni tari kolosal yang diikuti 20.000 siswa dari SD hingga SMA/SMK di 22 kabupaten/kota, Gebyar SMK yang menampilkan inovasi keterampilan dan produk kreatif dari 48 SMK, serta Pameran Produk SMA yang melibatkan 32 peserta dari Kota Kupang dan sekitarnya.
Ambrosius berharap melalui kegiatan ini, kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat identitas budaya dan transformasi pendidikan semakin mengakar dan berkembang di seluruh wilayah NTT.
“Hardiknas bukan hanya milik dunia pendidikan, tapi milik kita semua yang peduli pada masa depan anak-anak NTT,” pungkasnya.
Editor : Ocep Purek