Misteri Alam, Buaya Antara Kepercayaan dan Realita
NTTPRIDE.COM - Buaya adalah reptil besar yang termasuk dalam keluarga Crocodylidae. Mereka merupakan hewan air yang hidup di daerah tropis dan subtropis, baik di air tawar maupun air asin. Buaya memiliki beberapa spesies buaya yang dikenal, seperti buaya muara (Crocodylus porosus) dan buaya sungai Nil (Crocodylus niloticus), dapat mencapai ukuran yang sangat besar, bahkan lebih dari 7 meter panjangnya. Buaya memiliki rahang yang sangat kuat dan gigi tajam, yang memungkinkan mereka untuk memangsa hewan besar seperti ikan, mamalia, bahkan burung dan juga manusia.
Ciri-ciri fisik buaya lainnya meliputi ekor yang sangat kuat, digunakan untuk berenang dengan cepat di air, serta penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam, yang membantu mereka dalam berburu. Mereka juga memiliki kemampuan untuk bertahan lama tanpa makanan dan bisa hidup di kondisi ekstrem, seperti lingkungan yang sangat panas atau dingin.
Di Indonesia, buaya banyak ditemukan di rawa-rawa, sungai, dan muara, terutama di daerah Kalimantan, Sumatra, dan Papua dan juga Nusa Tenggara Timur. Ada beberapa jenis buaya yang dilindungi, seperti buaya muara yang kini terancam punah namun masih banyak buaya yang bertahan hidup dengan caranya sendiri dengan cara berburu yang sangat sabar, menunggu mangsa datang dan kemudian menyerang dengan sangat cepat saat ada peluang.
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi Kepulauan tentunya banyak juga buaya yang masih bertahan hidup dibeberapa kabupaten di NTT seperti Malaka dan Lembata. Kedua tempat ini tentunya banyak cerita yang berkaitan dengan buaya.
Di kabupaten Lembata akhir ini diberbagai media sosial beredar sebuah informasi yang mencekamkan warga masyarakat Lembata pada umunya dan Kedang pada khusunya dikarenakan peristiwa yang mengorbankan nyawa manusia karena ulah buaya. Peristiwa seperti ini bukan baru pertama kali terjadi di wilayah kedang namun sudah berulang kali terjadi.
Sebagian besar orang kedang percaya bahwa buaya merupakan nene moyang mereka namun seiring berjalanya waktu banyak skali peristiwa yang terjadi. Banyak orang tentunya berargumen bahwa buaya tidak sembarang menerkam orang tetapi hal itu terjadi dikarenakan ada kesalahan yang dilakukan oleh oknum terkait.
Buaya memang dikenal sebagai predator yang sangat berbahaya, dan dalam beberapa kasus, mereka dapat menyerang manusia. serangan terhadap manusia bisa terjadi jika mereka merasa terancam, lapar, atau berada di dekat wilayah kekuasaannya.
Ada berapa faktor yang dapat memicu serangan buaya terhadap manusia yakini Wilayah Kekuasaan Buaya sangat territorial. Jika manusia masuk ke dalam wilayahnya, mereka bisa menjadi agresif untuk mempertahankan daerah tersebut. Kekurangan Makanan Jika sumber makanan alami di area tersebut terbatas, buaya mungkin lebih cenderung menyerang mangsa yang lebih besar, termasuk manusia. Kesalahan Pengamatan buaya kadang-kadang dapat keliru menganggap manusia sebagai mangsa potensial, terutama jika seseorang berada di dekat air atau beraktivitas di perairan yang menjadi habitat buaya.
Dari kedua argumen yang berbeda ini tentunya membuat masyarakat menjadi bimbang dengan kepercayaan dan realita yang terjadi di dalam kehidupan. Semuanya masih menjadi misteri antara buaya sebagai nene moyang sehingga memberikan teguran terhadap oknum yang melakukan kesalahan atau karena buaya lapar sehingga hal itu bisa terjadi.
Serangan buaya terhadap manusia masih relatif jarang jika dibandingkan dengan interaksi manusia-buaya yang lebih sering terjadi di wilayah alami mereka. Biasanya, manusia yang terkena serangan buaya adalah mereka yang berada di dekat atau beraktivitas di habitat buaya, seperti di laut,sungai, danau, atau rawa-rawa. Dengan demikian sangat penting bagi semua kita untuk berwaspada agar bisa menghindari serangan buaya, penting untuk berhati-hati saat berada di daerah perairan baik itu yang dikenal sebagai habitat buaya ataupun wilayah perairan umunya.
Hindari berenang atau mendekati perairan yang tidak diketahui, terutama di tempat-tempat yang rawan buaya sebab kita tidak menginginkan hal buruk akan terjadi pada setiap diri kita ketika sedang beraktivitas di daerah perairan. Waspada dan saling mengingatkan itu sangat penting untuk menjaga keselamatan bersama.
Oleh : Damasus Lodolaleng
Editor : Ocep Purek