"Cukup Sudah", Gubernur Melki Laka Lena Murka atas Tindakan Asusila Guru SD di Sabu Raijua
![]() |
Sambutan Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam acara peluncuran dua buku catatan 100 hari kerja yang berlangsung di aula rumah Jabatan Gubernur, Jumat (30/5/2025). Foto : Ocep Purek |
Pertanyaan tersebut disampaikan Gubernur Melki Laka Lena pada acara peluncuran dua buku catatan 100 hari kerja yang berlangsung di aula rumah Jabatan Gubernur, Jumat (30/5/2025).
Gubernur Melki menekankan bahwa tindakan seperti itu tidak bisa ditoleransi dan mencoreng dunia pendidikan sekaligus melukai martabat perempuan dan anak-anak di NTT.
“Kita dengar kemarin ada seorang guru SD di Sabu Raijua. Ini kejadian lagi, berurutan. Guru SD itu memutar video porno di ruang kelas SD. Nah, begini-begini masih ada di NTT ini,” tegas Gubernur Melki dengan nada prihatin.
Menurut Gubernur, kasus-kasus pelecehan yang melibatkan pendidik adalah bentuk pelanggaran berat terhadap nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kalau bisa, kita nolkan kejadian seperti ini di NTT. Kita punya provinsi harus jadi contoh dalam menjaga kehormatan anak-anak dan perempuan. Tidak boleh ada satu pun SMP atau SD milik provinsi yang punya model seperti ini,” tegasnya lagi.
Gubernur Melki menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman dan mendidik, bukan tempat di mana anak-anak malah terpapar konten merusak.
Ia meminta Dinas Pendidikan dan BKD untuk memberi perhatian serius dalam menyeleksi dan mengevaluasi tenaga pendidik, terutama menyangkut integritas dan moralitas.
“Cukup sudah dengan banyak kejadian yang membuat kita sedih. Kita tidak bisa lagi mentolerir pelanggaran-pelanggaran yang melecehkan harga diri manusia, khususnya perempuan dan anak-anak di NTT,” katanya.
Dalam penutup sambutannya, Gubernur Melki kembali mengangkat kisah-kisah inspiratif dari perempuan-perempuan NTT yang memberi harapan dan menjadi simbol ketangguhan di tengah tantangan.
“Lihat ibu Asti Laka Lena dan l ibu Vera Asadoma mereka sangat semangat dalam memperjuangkan hak dan kehormatan kaum perempuan dan anak-anak di NTT. Saya ingat satu hal, mereka punya pesan: tolong jaga kemuliaan, martabat, dan kehormatan dari ibu-ibu dan anak-anak NTT. Tepuk tangan dulu buat hari ini,” ujarnya disambut riuh hadirin.
“Permata dan harkat martabat dari ibu-ibu itu adalah harga dan martabat kita juga,” tandas Gubernur Melki dengan suara penuh empati dan ketegasan.
Editor : Ocep Purek