Gubernur Melki Serahkan Bonus Atlet PON dan Peparnas, Mari Bangun Prestasi Olahraga NTT
 |
| Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyerahkan bonus kepada para atlet peraih medali dan pelatih berprestasi dari kontingen Provinsi NTT yang berlaga di PON XXI 2024 Aceh–Sumatera Utara dan Peparnas XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah. Foto : Ocep Purek |
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Johni Asadoma, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dr. Alfonsus Theodorus, unsur Forkopimda NTT, staf ahli dan pimpinan OPD, pengurus cabang olahraga, serta para atlet dan pelatih penerima bonus.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa pemberian bonus ini merupakan bentuk apresiasi dan komitmen Pemerintah Provinsi NTT terhadap dunia olahraga.
Meski nilai bonus belum sebesar sebelumnya, ia berharap para atlet dan pelatih tetap melihatnya sebagai bentuk dukungan moral dan semangat dari pemerintah.
“Bonus ini adalah bentuk cinta dan dukungan kami. Ke depan, kita akan berusaha agar lebih baik lagi. Kita ingin NTT menjadi kekuatan nasional di bidang olahraga,” ujar Melki.
Ia juga menegaskan bahwa NTT dan NTB tetap akan menjadi tuan rumah PON XXII tahun 2028. Bahkan, Pemprov NTT akan memperjuangkan agar seremoni pembukaan PON dilakukan di NTT.
“Kita tidak boleh mundur. Kita harus jaga marwah sebagai tuan rumah. Saya sudah bicara dengan Gubernur NTB dan kami akan hadir dalam rapat dengan pemerintah pusat pada 2 Juni nanti di Jakarta untuk memastikan konsep dan pelaksanaannya,” tegas Melki.
Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh komponen untuk terus mendukung kemajuan olahraga di NTT.
“Mari kita bangun prestasi olahraga NTT. Ayo bangun NTT” jelasnya.
Plt. Kadispora NTT, Alfonsus Theodorus menyampaikan bahwa kontingen NTT pada PON XXI 2024 berhasil meraih total 36 medali, terdiri dari 7 emas, 13 perak, dan 16 perunggu dari sembilan cabang olahraga, seperti atletik, pencak silat, dan tinju.
Sementara dalam ajang Peparnas XVII di Solo, kontingen NTT yang hanya mengikuti cabang atletik berhasil menyabet 32 medali, terdiri dari 7 emas, 12 perak, dan 13 perunggu. Capaian ini menunjukkan kemajuan pesat olahraga NTT meskipun dihadapkan pada keterbatasan.
“Kami mohon maaf apabila proses persiapan bonus ini tidak bisa secepat yang diharapkan, dan jumlah yang diterima mungkin belum sebesar sebelumnya. Tapi ini adalah bentuk penghargaan tulus dari Pemprov NTT,” ujar Alfonsus.
Wakil Gubernur, Johni Asadoma yang juga merupakan mantan petinju nasional dan peraih medali emas SEA Games 1983, turut memberikan motivasi kepada para atlet.
Ia mengingatkan bahwa prestasi tidak datang secara instan, tetapi lahir dari disiplin, kerja keras, dan tekad yang kuat.
“Kalau mau jadi juara, harus latihan seperti orang gila. Tidak kenal waktu. Dulu saya latihan satu hari tiga kali. Pagi sebelum sekolah, siang sepulang sekolah, dan malam hari. Jangan pernah menyerah. Kalah, latihan lagi,” kata Johni yang juga pernah mewakili Indonesia di Olimpiade Los Angeles tahun 1984.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan bagi para atlet.
"Latihan keras, iya. Tapi jangan lupa sekolah. Karena prestasi di olahraga saja tidak cukup kalau kita tidak punya bekal akademik," ujarnya.
Editor : Ocep Purek
