Kunjungi Persawahan Baumata, Wapres Gibran Janji Atasi Krisis Air dan Dukung Modernisasi Pertanian
Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur NTT Melki Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya,Bupati Kupang Yos Lede dan Wakil Bupati Kupang, Aurum Obe Titu Eki, serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.
Bantuan yang disalurkan antara lain berupa traktor tangan, traktor roda empat, pompa air, hand sprayer, dan rice transplanter.
Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari amanat Presiden, Bapak Prabowo. Beliau sangat memprioritaskan isu ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani," ujar Wapres Gibran dalam sambutannya.
Wapres juga menekankan pentingnya modernisasi pertanian melalui penggunaan teknologi dan alat pertanian yang efisien agar hasil panen bisa meningkat dan pengelolaan lahan menjadi lebih efektif.
Dalam dialog dengan para petani, sejumlah persoalan turut disampaikan, terutama terkait pengairan, harga pangan, pupuk, dan ketersediaan pestisida.
Menanggapi hal itu, Wapres menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan ditampung dan dikoordinasikan bersama kementerian terkait, termasuk Menteri Pertanian yang turut mendampinginya selama kunjungan di NTT.
"Tadi saya melihat masih ada beberapa keluhan terkait masalah pengairan. Air masih menjadi persoalan. Selama kunjungan saya di NTT ini, seharusnya kami mengunjungi tiga bendungan, tetapi hanya sempat meninjau dua," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa solusi untuk persoalan air di wilayah Baumata akan segera dikoordinasikan.
"Pak Menteri ini hampir tidak pernah di kantor, selalu berada di sawah. Beliau langsung turun ke lapangan, berdiskusi dan berdialog dengan para petani," katanya.
Wapres kembali menegaskan bahwa perhatian penuh pemerintah terhadap sektor pertanian akan terus berlanjut dalam lima tahun ke depan.
"Fokus utama Presiden Prabowo sekarang adalah pertanian. Saya yakin lima tahun ke depan, Bapak-Ibu petani akan sangat-sangat dimanjakan. Apa pun kebutuhannya, pasti kita bantu,” tandas Gibran.
Ia menambahkan, kunjungannya ke Desa Baumata Utara juga menjadi bagian dari langkah strategis memperkuat kemandirian pangan daerah dan mendorong hilirisasi sektor pertanian sebagai fondasi utama mewujudkan swasembada pangan nasional.
Kecamatan Taebenu sendiri dikenal sebagai kawasan agraris yang potensial. Tercatat 110 kelompok tani aktif, termasuk 12 kelompok di Desa Baumata Utara. Komoditas utama yang dikembangkan mencakup padi, jagung, dan hortikultura.
Dengan lebih dari 1.800 petani aktif dan produktivitas padi mencapai rata-rata 5,5 ton per 10 hektare, kawasan ini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertanian modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Editor : Ocep Purek