News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bangun NTT dari Sekolah, Kepsek SMAN 6 Kupang Dukung Gagasan Gubernur Perkuat Karakter Siswa

Bangun NTT dari Sekolah, Kepsek SMAN 6 Kupang Dukung Gagasan Gubernur Perkuat Karakter Siswa

Kepala Sekolah SMAN 6 Kupang, Hendrik Hati. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTpride.com-Kepala Sekolah SMAN 6 Kupang, Hendrik Hati, menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan Gubernur NTT Melki Laka Lena yang mendorong pembangunan sumber daya manusia dimulai dari sekolah.

Dukungan tersebut disampaikan Hendrik dalam dialog terbuka bertema “Ayo Bangun NTT dari Sekolah” bersama para kepala SMA, SMK, SLB, dan ketua OSIS se-Kota Kupang di Aula SMA Negeri 2 Kupang, Senin (27/10/2025).

Pernyataan Bapak Gubernur tentang pentingnya membangun NTT dari SD, SMP, dan SMA itu menjawab kerinduan kami selama ini. Kami merasa bahwa intervensi pemerintah memang harus dimulai dari jenjang dasar agar hasil pendidikan lebih berkualitas,” ujar Hendrik.

Dalam forum tersebut, Hendrik juga menyoroti tantangan penggunaan gawai (HP) di lingkungan sekolah yang berdampak pada disiplin dan fokus belajar siswa.

Menurutnya, beberapa sekolah di Kota Kupang telah menerapkan pembatasan penggunaan HP, namun kebijakan itu sering mendapat penolakan dari sebagian orang tua.

Kami sudah mulai membatasi penggunaan HP di sekolah dengan berbagai cara, tetapi banyak orang tua yang protes. Karena itu, kami berharap ada regulasi resmi dari pemerintah provinsi agar sekolah punya dasar hukum yang kuat dalam menerapkan kebijakan ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hendrik mengapresiasi arah kebijakan Gubernur Melki Laka Lena yang menggabungkan pendidikan dan entrepreneurship melalui program One Village One Product dan One School One Product.

Ia menilai, semangat wirausaha yang ditanamkan sejak sekolah dapat membuka peluang bagi siswa untuk berkreasi dan mandiri, meski masih ada kendala pada aspek pemasaran.

Di SMAN 6 Kupang, kami sudah jalankan program ‘satu pelajaran satu produk’. Namun tantangan kami adalah bagaimana produk-produk itu bisa punya pasar yang jelas,” ujarnya.

Kami berharap dukungan pemerintah agar hasil karya siswa, baik yang berupa barang maupun inovasi ilmiah, bisa dipasarkan melalui platform seperti NTT Mart.”

Kalau produk anak-anak diterima pasar, guru dan siswa akan semakin termotivasi, dan proses belajar menjadi lebih produktif.”

Hendrik juga menyoroti pentingnya sinergi antara potensi desa dan kompetensi siswa SMK. Ia mencontohkan program SMK Bangun Desa yang bekerja sama dengan Kejaksaan, yang menurutnya dapat memperkuat pembelajaran berbasis potensi lokal.

Di desa banyak potensi, sementara di SMA/SMK ada kompetensi. Kalau dua hal ini disatukan, maka pembelajaran di sekolah akan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dengan kolaborasi ini, anak muda di desa pun bisa mendapat pelatihan keterampilan meski tidak terdaftar sebagai siswa formal.”

Selain aspek akademik, Hendrik menilai pentingnya ruang ekspresi dan kegiatan ekstrakurikuler yang berdampak ekonomi.

Ia berharap pemerintah dapat mendukung kegiatan seni, musik, dan keterampilan di sekolah agar tidak berhenti pada apresiasi semata.

Kalau hanya tampil di panggung lalu tepuk tangan, itu berhenti di sana. Kami ingin ada dampak ekonomi juga, misalnya kegiatan ekstrakurikuler bisa digelar rutin dan bekerja sama dengan UMKM lokal,” ujarnya.

Penutupan dialog berlangsung hangat. Hendrik menegaskan bahwa seluruh kepala sekolah siap mendukung arah kebijakan pendidikan Gubernur Melki Laka Lena, terutama dalam memperkuat karakter, kemandirian, dan relevansi dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat NTT.

Kami siap bergerak bersama. Sekolah tidak boleh hanya menjadi tempat belajar teori, tapi menjadi pusat perubahan yang nyata bagi NTT,” tutupnya dengan optimis.


Editor: Ocep Purek 


TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.