Gubernur Melki Laka Lena Sidak Subuh di TPI Oeba, Pantau Ikan Tembang Penyebab Deflasi
 |
| Gubernur NTT, Melki Laka Lena meninjau langsung TPI Oeba dan berdialog dengan para penjual ikan. Foto: Ocep Purek |
Sidak ini bertujuan untuk memantau langsung harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran, dengan fokus pada komoditas ikan tembang yang menjadi salah satu pemicu deflasi di NTT pada Mei 2025.
Langkah ini diambil menyusul laporan deflasi month to month (m-to-m) Provinsi NTT sebesar 0,40% pada Mei 2025, yang dipicu oleh penurunan harga komoditas seperti ikan tembang.
Gubernur Melki menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan serta mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang bulan-bulan konsumsi tinggi.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Melki menyempatkan diri berdialog langsung dengan para pedagang pasar.
Ia mendengarkan aspirasi, menyerap keluhan, sekaligus memberikan motivasi agar para pedagang tetap semangat menjalankan aktivitas ekonomi sehari-hari.
"Salah satu yang kita pantau hari ini adalah ikan tembang, karena komoditas ini turut mendorong deflasi di NTT pada Mei 2025. Kita ingin pastikan harganya tetap stabil dan tersedia cukup di pasar," ujar Gubernur NTT.
Sidak pasar ini juga melibatkan sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan terkait, antara lain:
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Provinsi NTT, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Gubernur berharap melalui kegiatan sidak seperti ini, pemerintah daerah dapat menjaga kestabilan harga, menjamin ketersediaan pasokan, serta membangun komunikasi dua arah antara pemerintah dan pelaku ekonomi di pasar tradisional.
“Pemerintah terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat, terutama dalam menjaga daya beli dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Sinergi semua pihak sangat penting dalam pengendalian inflasi,” tandasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemantauan ke Pasar Kasih Naikoten untuk mendapatkan gambaran harga yang lebih komprehensif di pusat-pusat ekonomi masyarakat Kota Kupang.
Editor: Ocep Purek
