Buka POPDA ke-7 Provinsi NTT, Gubernur Melki: “POPDA Jadi Fondasi Cetak Generasi Emas Menuju PON 2028”
![]() |
Gubernur NTT, Melki Laka Lena membuka secara resmi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VII NTT Tahun 2025. Foto: Ocep Purek |
Ajang olahraga pelajar terbesar di provinsi ini menjadi momentum strategis untuk mencetak atlet muda menuju prestasi nasional, termasuk persiapan NTT sebagai tuan rumah PON XXII Tahun 2028.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh semangat. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Nagekeo, Wakil Bupati TTU, jajaran pimpinan OPD Provinsi NTT, Forkopimda NTT, para pengurus cabang olahraga, serta atlet, pelatih, dan ofisial dari 19 kabupaten/kota se-NTT.
Ketua Panitia sekaligus Plt. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT, Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT, melaporkan bahwa POPDA tahun ini diikuti oleh 1.440 orang yang terdiri dari 1.186 atlet, 229 pelatih, dan 125 manajer.
Peserta berasal dari 19 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Sumba Tengah.
Terdapat 7 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan total 152 nomor pertandingan:
Tinju: 40 nomor, Pencak Silat: 17 nomor, Taekwondo: 21 nomor, Karate: 14 nomor, Kempo: 11 nomor, Tenis Meja: 22 nomor, Atletik: 27 nomor
Pertandingan digelar mulai 9–13 September 2025 di Kawasan Sport Center Kupang, dengan penyebaran venue di GOR Futsal NTT, Graha Tenis Meja, Gedung Serbaguna NTT, dan Stadion GOR Oepoi Kota Kupang.
“POPDA VII ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang pembinaan jangka panjang. Kami ingin menjadikannya titik awal persiapan menuju PON XXII Tahun 2028 di NTT,” tegas Alfonsus.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan seluruh pihak yang mendukung, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, KONI, sponsor, BPJS Ketenagakerjaan, hingga sekolah-sekolah yang turut berpartisipasi.
Acara pembukaan turut dirangkaikan dengan pembacaan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI oleh Gubernur NTT Dalam pesannya, Menpora menegaskan bahwa olahraga merupakan bagian dari gerakan kebangsaan yang mempersatukan rakyat dan membangun karakter bangsa.
Tema peringatan Haornas ke-42 tahun ini adalah “Olahraga Satukan Kita”. Tema tersebut dinilai relevan dengan kondisi bangsa saat ini karena menekankan nilai sportivitas, solidaritas, dan semangat persatuan.
“Olahraga bukan hanya soal prestasi, melainkan gaya hidup bangsa. Setiap keluarga, sekolah, komunitas, hingga kantor harus menjadi pusat gerakan olahraga agar Indonesia bugar, produktif, dan siap bersaing secara global,” demikian kutipan pesan Menpora.
Dalam sambutannya, Gubernur NTT Melki Laka Lena menegaskan bahwa POPDA adalah arena untuk menemukan talenta-talenta olahraga yang akan menjadi kebanggaan daerah.
“Prestasi 7 medali emas di PON 2024 Aceh-Sumut membuktikan NTT punya potensi besar. POPDA ini adalah fondasi. Dari sinilah kita siapkan generasi emas olahraga NTT menuju Popnas 2027 dan PON 2028 yang rencananya digelar di NTT,” ungkap Melki.
Ia mengingatkan para atlet agar menjunjung tinggi nilai sportivitas.
“Bagi yang menang, rayakan dengan rendah hati. Bagi yang kalah, terimalah dengan lapang dada. Kepada wasit dan juri, jagalah integritas. Keputusan anda menentukan masa depan anak-anak kita.”
Melki juga menyampaikan terima kasih kepada panitia, pemerintah kabupaten/kota, KONI, sponsor, insan pers, orang tua atlet, serta seluruh pihak yang terlibat.
“Mari kita sukseskan POPDA VII ini. Ayo bangun olahraga NTT sebagai jalan untuk membangun manusia yang sehat, tangguh, dan berkarakter, demi NTT yang unggul,” tegasnya.
Pembukaan POPDA VII NTT 2025 juga dirangkaikan dengan peluncuran Sentra Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Daerah (PPLD) serta Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Mahasiswa Daerah (PPLMD). Fasilitas ini menjadi wadah pembinaan jangka panjang atlet NTT untuk menghadapi PON 2028.
Selain itu, seluruh atlet POPDA tahun ini juga mendapatkan perlindungan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menjamin keselamatan dan masa depan atlet.
POPDA VII NTT 2025 menjadi tonggak penting bagi kebangkitan olahraga pelajar di Bumi Flobamorata. Dengan semangat “Olahraga Satukan Kita”, ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga wahana memperkuat persatuan dan menyiapkan generasi emas olahraga menuju Indonesia Emas 2045.
Editor: Ocep Purek