News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Virus Malas” dan “Virus HIV” Jadi Sorotan Tajam Gubernur Melki di Apel ASN Pemprov NTT

Virus Malas” dan “Virus HIV” Jadi Sorotan Tajam Gubernur Melki di Apel ASN Pemprov NTT

Arahan Gubenrur NTT Melki Laka Lena di apel pagi bersama jajaran ASN Pemerintah Provinsi NTT. Foto: Ocep Purek 
Kupang, NTTpride.com — Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan akan menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang malas dan tidak disiplin dalam menjalankan tugas. 

Hal ini disampaikan saat memimpin apel pagi bersama jajaran ASN Pemerintah Provinsi NTT di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur, Senin (20/10/2025).

Apel tersebut diikuti Wakil Gubernur Johni Asadoma, Pelaksana Harian Sekda NTT, pimpinan OPD, dan ribuan ASN lingkup Pemprov NTT. 

Berdasarkan laporan kehadiran, dari total 5.701 ASN yang wajib hadir, sebanyak 4.734 orang hadir dan 967 orang tidak hadir dengan berbagai alasan. Adapun rincian ketidakhadiran antara lain: tugas belajar 40 orang, cuti 120 orang, tugas di perbankan 1 orang, sakit 134 orang, izin 58 orang, dan masa persiapan pensiun (MPP) 4 orang. Sementara itu, terdapat 610 ASN yang terlambat hadir, sedangkan sisanya dinyatakan hadir dan siap mengikuti apel.

Melki Laka Lena menilai angka ketidakhadiran tersebut mencerminkan masih lemahnya disiplin ASN Pemprov NTT. Ia meminta BKD dan Inspektorat segera menindaklanjuti data kehadiran untuk memastikan siapa saja yang sering absen atau datang terlambat tanpa alasan jelas.

“Masih ada hampir seribu ASN yang tidak hadir dan lebih dari 600 orang terlambat. Saya sudah minta agar data ini diproses dan diberikan sanksi sesuai ketentuan. Mulai dari teguran administratif sampai tindakan tegas, termasuk pemberhentian bagi ASN yang benar-benar malas,” tegas Melki.

Ia menambahkan, tingginya jumlah ASN membuat beban belanja pegawai melonjak hingga 70–80 persen, sehingga kinerja dan kedisiplinan harus benar-benar seimbang dengan anggaran yang dikeluarkan.

Dalam arahannya, Gubernur Melki juga menyoroti persoalan serius meningkatnya kasus HIV/AIDS di kalangan pelajar, terutama tingkat SMP di Kota Kupang. Menurutnya, fenomena ini menunjukkan adanya penurunan moral sekaligus lemahnya pengawasan di luar jam sekolah.

Sekarang kasus HIV bukan hanya di kalangan dewasa, tapi sudah sampai anak-anak SMP. Ini mengkhawatirkan. Karena itu, saya minta segera dipertimbangkan penerapan jam belajar di rumah. Lebih baik anak-anak di rumah bersama orang tua daripada bebas di luar dan terjerumus hal berbahaya,” tegasnya.

Ia meminta semua OPD, bukan hanya yang terkait urusan pendidikan dan kesehatan, ikut memikirkan solusi konkret untuk menghentikan tren tersebut.

Melki Laka Lena juga menekankan pentingnya pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara transparan dan akuntabel. Ia memperingatkan agar tidak ada lagi permainan dalam pemungutan pajak dan retribusi yang berpotensi merugikan daerah.

Kami sudah bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi dan Polda NTT. Jika ditemukan kebocoran PAD, aparat penegak hukum akan turun langsung memeriksa. Jangan sampai ada pejabat atau ASN kita yang akhirnya masuk penjara karena main-main dengan pajak daerah,” ujarnya tegas.

Menurutnya, kondisi fiskal daerah saat ini tidak sedang baik-baik saja. Karena itu, setiap OPD diminta bekerja keras mengejar target pendapatan agar pembangunan tidak tersendat.

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Gubernur Melki mengumumkan rencana Pemprov NTT untuk menggelar berbagai lomba seperti lomba pohon Natal dan paduan suara. 

Selain itu, pameran pembangunan HUT NTT tahun ini akan digelar di 12 kabupaten/kota untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

Kami ingin ekonomi rakyat berputar di bulan Desember. Karena itu, pameran pembangunan akan digelar di berbagai daerah, dari daratan Timor hingga Flores dan Sumba,” kata Melki.

Program tersebut juga dikaitkan dengan penguatan gerakan One Community, One Product serta One School, One Product guna mendorong kreativitas dan produksi lokal masyarakat.

Menutup arahannya, Gubernur Melki mengingatkan ASN agar menjaga kesehatan di tengah maraknya wabah influenza. Ia menegaskan agar ASN yang benar-benar sakit diberikan izin, tetapi tidak memanfaatkan alasan sakit untuk menghindari tugas.

Selain itu, ia juga menyinggung hasil kegiatan retret ASN  di Unhan yang baru saja selesai digelar.

 “Saya berharap setelah retret, ada perubahan nyata dalam semangat dan kinerja. Jangan sampai kita pulang tapi tetap sama seperti sebelumnya,” pesannya.

Gubernur juga menyampaikan rencana rapat daring dengan seluruh diaspora NTT totalnya ada 21 diaspora untuk membahas penataan data kependudukan, khususnya masalah KTP bagi warga NTT di perantauan.

Banyak saudara-saudara kita di luar NTT kesulitan karena masalah KTP. Kita akan bantu mereka agar bisa bekerja dengan layak dan mendapatkan hak-haknya,” pungkasnya.


Editor: Ocep Purek 





TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.