Gubernur Melki Laka Lena Tinjau Proses Produksi Dokudrama “Surat untuk Presiden” di SD Inpres Noelbaki
 |
| Gubernur Melki Laka Lena melakukan peninjauan langsung ke SD Inpres Noelbaki dalam rangka mendampingi proses tapping video testimoni untuk produksi dokudrama berjudul “Surat untuk Presiden”. Foto : Ocep Purek |
Dokudrama ini merupakan bagian dari dokumentasi program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi oleh TVRI Jakarta bekerja sama dengan TVRI NTT, Selasa (30/4/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan TVRI Jakarta, Ebi Rukbi; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Eliazer Teuf; Kepala Sekolah SD Inpres Noelbaki, Novi Riwu; dan Kepala Desa Noelbaki, Oktovianus Logo Buke.
Kepala Sekolah SDI Noelbaki, Novi Riwu, menyampaikan apresiasi kepada tim TVRI yang telah memilih sekolahnya sebagai lokasi pengambilan gambar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada perwakilan TVRI Jakarta dan NTT yang sudah memilih SDI Noelbaki sebagai lokasi tapping video testimoni dalam produksi dokudrama ‘Surat untuk Presiden’,” ungkap Novi.
Ia menjelaskan, saat ini SD Inpres Noelbaki memiliki 591 siswa yang didampingi oleh 27 guru. Sekolah ini merupakan salah satu lokasi uji coba program MBG yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dan telah berlangsung sejak 6 Januari 2025.
“SDI Noelbaki merupakan sekolah pertama di NTT yang menerima langsung program makan bergizi gratis dari Bapak Presiden. Kami sebagai penerima manfaat sangat bersyukur atas kepercayaan ini,” tambahnya.
Program MBG bertujuan untuk menurunkan angka stunting dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Novi berharap melalui program ini, para guru dan siswa semakin terdorong untuk terus berkarya menyongsong Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Perwakilan TVRI Jakarta, Ebi Rukbi, menyampaikan komitmen TVRI dalam mengawal dan mensosialisasikan program-program strategis pemerintah, termasuk MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami memilih SD Noelbaki karena melihat dampak nyata dari pelaksanaan program MBG. Kami ingin mengangkat sisi positif dari program ini, yang mungkin belum banyak diketahui publik,” ujarnya.
Menurut Ebi, TVRI sebagai televisi negara memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang berimbang serta memperkuat pemahaman masyarakat terhadap program nasional.
“Film ini tidak hanya untuk dokumentasi, tapi akan menjadi karya yang diharapkan bisa disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo. Oleh karena itu, proses produksinya dilakukan dengan sangat serius dan profesional,” tambahnya.
Produksi dokudrama ini direncanakan berlangsung selama 15 hari, dengan lokasi syuting tidak hanya di Noelbaki, tetapi juga di Lelogama dan beberapa titik lain yang merepresentasikan keberhasilan program MBG.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, dalam sambutannya menyatakan kesiapannya mengawal langsung pelaksanaan program MBG yang menjadi program unggulan nasional.
“Ini adalah salah satu tempat awal pelaksanaan program MBG, dan saya hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” tegas Gubernur.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada TVRI Pusat atas perhatian serius terhadap program ini, bahkan menyebutkan bahwa Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno, datang langsung ke NTT untuk memastikan dokumentasi berjalan maksimal.
“Jarang sekali Dirut TVRI turun langsung ke daerah. Namun kali ini, beliau datang demi memastikan program andalan Presiden Prabowo bisa diliput dan disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat,” kata Gubernur.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, Gubernur menegaskan bahwa dirinya terus memantau langsung pelaksanaan berbagai program strategis, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis dan swasembada pangan.
“Saya sudah keliling hampir seluruh NTT, dan akan lanjut ke Sabu. Untuk MBG ini, meski ada kritik dan pemberitaan negatif, saya lihat langsung bahwa pelaksanaannya di lapangan sangat baik,” ujarnya.
SD Inpres Noelbaki, lanjut Gubernur, merupakan sekolah percontohan nasional dalam pelaksanaan program MBG. Ia berharap seluruh pihak terus menjaga semangat dan mendukung keberlanjutan program ini.
“Yakinlah, semua yang kita kerjakan dengan niat baik akan membuahkan hasil baik. Mari doakan agar program ini terus berjalan lancar dari pusat hingga daerah,” ucapnya.
Gubernur juga menekankan bahwa tujuan utama MBG bukan hanya membuat siswa kenyang, tetapi memastikan asupan gizinya sesuai dan cukup untuk mendukung proses belajar yang maksimal.
“Ini bukan sekadar makan kenyang. Gizi anak-anak ditakar secara cermat. Soal kenyang atau tidak, itu tanggung jawab orang tua. Tapi negara hadir untuk memastikan gizinya cukup,” tegasnya.
Program MBG juga disebut berdampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama dalam hal pemberdayaan tenaga dapur dan pelibatan pemasok bahan pangan dari masyarakat setempat.
“Dampaknya sangat luas, mulai dari gizi anak hingga ekonomi rumah tangga. Ini program yang benar-benar menyentuh rakyat,” tutup Gubernur.
Editor : Ocep Purek
