News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gereja Toraja Berdiri Megah di Kupang, Gubernur Melki: Ini Simbol Iman, Budaya, Gotong Royong dan Toleransi

Gereja Toraja Berdiri Megah di Kupang, Gubernur Melki: Ini Simbol Iman, Budaya, Gotong Royong dan Toleransi

Gubernur NTT, Melki Laka Lena resmikan gedung Gereja Toraja Jemaat Kupang. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTPRIDE.com — Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menghadiri Ibadah Syukur Pentahbisan Gedung Gereja Toraja Jemaat Kupang yang terletak di Jalan Taebenu, Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Jumat (6/6/2025). 

Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah bagi jemaat dan komunitas Toraja di NTT, setelah melewati perjalanan panjang selama delapan tahun dalam membangun rumah ibadah yang megah dan sarat nilai budaya.

Dalam ibadah syukur tersebut, hadir pula Ketua DPRD Provinsi NTT Emilia Nomleni, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Danlanud El Tari Kolonel Pnb Joko Hadi Purwanto, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, Sekretaris Umum Sinode GMIT, Ketua Umum Sinode Gereja Toraja Pdt. Dr. Alfred Anggui, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat, termasuk para pendeta dari berbagai daerah dan luar negeri.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena mengajak seluruh jemaat untuk bersyukur atas kasih dan penyelenggaraan Tuhan yang memungkinkan berdirinya gedung gereja ini sebagai simbol iman dan kebersamaan.

"Gedung gereja ini adalah buah dari rasa syukur dan semangat gotong royong yang luar biasa. Tangan kita terulur ke atas untuk bersyukur kepada Tuhan, dan ke samping untuk menjangkau sesama. Ini adalah harmoni iman dan kemanusiaan," ungkap Melki.

Gubernur juga menegaskan pentingnya peran gereja sebagai bagian dari warisan bangsa yang memelihara nilai-nilai luhur serta toleransi. Ia mengaitkan peristiwa ini dengan perenungan Bung Karno tentang kemajemukan saat diasingkan di Ende, NTT, yang kemudian melahirkan Pancasila sebagai dasar negara.

"NTT adalah provinsi yang sangat menjunjung tinggi semangat toleransi. Kerukunan umat beragama di Flobamorata adalah kekuatan kita dalam membangun peradaban," ujar Gubernur.

Ia juga menyerukan semangat “Ayo Bangun NTT” sebagai gerakan kolektif bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk menolak radikalisme dan membangun provinsi yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan.

Hari ini adalah bukti bahwa kebersamaan, doa, dan gotong royong bisa mengatasi segala keterbatasan. Gereja ini bukan hanya milik umat Toraja, tetapi menjadi bagian dari mozaik keberagaman NTT yang patut kita banggakan,” tutup Gubernur Melki.

Ketua Panitia Pentahbisan, Zet Tadung Allo dalam sambutannya menambahkan, pembangunan gedung gereja menelan biaya sekitar Rp 6,5 miliar yang mencakup bangunan gereja, gedung sekolah minggu, dan lahan tambahan senilai Rp 1 miliar. 

Selama delapan tahun, proses pembangunan tidak luput dari berbagai tantangan, termasuk badai Seroja yang sempat merusak 70% struktur bangunan. Namun berkat kekuatan doa, kolaborasi, dan dukungan jemaat serta pemerintah, pembangunan dapat diselesaikan secara penuh.

Gedung gereja yang berdiri kokoh tersebut dibangun dengan arsitektur khas Toraja yang menyerupai rumah adat Tongkonan, lengkap dengan ukiran-ukiran simbolis yang mencerminkan nilai spiritual dan kemanusiaan.

"Tongkonan adalah sumber kehidupan yang mengajarkan kasih, penghormatan, dan solidaritas. Ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi simbol hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta," jelas Ketua Panitia.

Lebih dari 1.000 warga Toraja dari berbagai daerah, termasuk dari Sulawesi Selatan, Kalimantan, hingga Malaysia dan Singapura, turut hadir dalam momen bersejarah ini. Data dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menyebutkan, terdapat sekitar 1.500 kepala keluarga Toraja di NTT, dengan sekitar 600 keluarga menetap di Kota Kupang.

Acara pentahbisan juga ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur NTT serta rangkaian budaya khas Toraja seperti Ma’somba Tadong dan penyembelihan babi (beton) sebagai simbol syukur dan persekutuan.


Editor: Ocep Purek 


TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.