News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur Melki Tekankan Urgensi Literasi Digital: 25.000 Siswa NTT Dapat Uji Kompetensi IT Gratis

Gubernur Melki Tekankan Urgensi Literasi Digital: 25.000 Siswa NTT Dapat Uji Kompetensi IT Gratis

Sambutan Gubernur Melki Laka Lena dalam acara Pelaksanaan Uji Kompetensi IT di Aula SMK Negeri 1 Kupang. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTPride.com - Upaya memperkecil kesenjangan digital di Provinsi Nusa Tenggara Timur memasuki babak baru. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa penguasaan teknologi informasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar yang menentukan masa depan generasi muda.

Penegasan tersebut disampaikan saat membuka Pelaksanaan Uji Kompetensi IT bagi peserta didik SMA dan SMK yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi NTT di Aula SMK Negeri 1 Kupang.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur LSP Teknologi Informatika Sulbar, Ketua Umum DPP ASKIBINDO, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Undana, jajaran Bank NTT, pimpinan perangkat daerah, ketua organisasi keagamaan, para kepala sekolah, asesor, serta ratusan siswa peserta uji kompetensi.

Kegiatan ini menjadi sorotan karena hadirnya dukungan 25.000 kuota uji kompetensi IT gratis untuk siswa kurang mampu dari lembaga sertifikasi dan asosiasi profesi, sebuah langkah yang dinilai strategis untuk menjawab keterbatasan akses digital di provinsi kepulauan seperti NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena mengingatkan bahwa teknologi informasi kini menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan keamanan data.

IT ini bukan lagi opsional tetapi sudah mandatory. Dia bisa membawa dampak positif jika digunakan benar, tetapi juga bisa menjadi bencana jika tidak diatur,” ujar Gubernur.

Ia menyinggung tantangan besar seperti penyebaran konten negatif hingga risiko peretasan data, sekaligus menekankan bahwa akses teknologi adalah jalan paling efektif untuk menghubungkan 18 kabupaten/kota di wilayah kepulauan NTT.

Melki juga mengapresiasi dukungan dari lembaga sertifikasi yang menghadirkan bantuan bernilai setara Rp18 miliar, berupa pelatihan dan sertifikasi IT gratis.

Melki menegaskan bahwa SMK harus kembali pada filosofi utamanya: menyiapkan lulusan yang siap bekerja, termasuk bekerja di luar negeri melalui program pemerintah pusat.

Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menugaskan sejumlah kementerian  Kemendikdasmen, Kemenaker, hingga Kementerian Pekerja Migran  untuk memperkuat pembekalan lulusan SMK agar memiliki bahasa, keterampilan, dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan pasar global.

SMK jangan berorientasi seperti SMA. Anak SMK harus lulus dan langsung siap bekerja. Pelatihan dan sertifikasi ini harus dimanfaatkan terutama oleh siswa kurang mampu," tegasnya.

Melki menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus memperluas digitalisasi, memperkuat sertifikasi vokasi, dan memastikan siswa kurang mampu tetap mendapat akses program gratis.

Terus belajar, terus berkarya, dan jangan pernah menyerah,” pesannya kepada para peserta.

“Dengan ini saya membuka secara resmi kegiatan Uji Kompetensi IT gratis bagi peserta didik SMA/SMK di seluruh NTT.”

Ketua Umum DPP ASKIBINDO, Komang Purnama menjelaskan bahwa pemberian 25.000 uji kompetensi IT gratis muncul dari keprihatinan terhadap banyaknya tenaga kerja muda NTT di luar daerah, khususnya di Bali, yang bekerja tanpa keterampilan memadai.

Mereka tidak punya skill sehingga jadi objek kebijakan. Itu alasan kami menghadirkan program ini di NTT,” ujarnya.

Program ini yang dilaksanakan melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) “Ayo Bangun NTT” membidik siswa SMA/SMK yang tidak mampu dan tidak melanjutkan kuliah agar siap masuk dunia kerja.

Komang menekankan pentingnya sertifikat profesi sebagai “paspor” resmi di dunia usaha dan industri. Ia mengusulkan program jangka panjang berupa jalur ABCD Ekstrem (Akselerasi Bakat dalam Pendidikan Digital):

Kelas X semester 2 Uji Kompetensi Muda. Kelas XI semester 4  Uji Kompetensi Madya. Kelas XII semester 6  Uji Kompetensi Senior/Utama.

Menurutnya, lulusan dengan sertifikasi senior akan mampu bersaing bahkan dengan lulusan sarjana.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, menyampaikan bahwa perkembangan dunia digital menuntut setiap siswa memiliki kecakapan teknologi dasar.

Uji kompetensi ini menjadi bagian dari strategi memperkuat pendidikan vokasi dan meningkatkan kesiapan kerja lulusan SMA/SMK.

Tujuan Program, Memberi kesempatan siswa memperoleh sertifikasi kompetensi nasional. Mengukur dan memetakan kemampuan penguasaan IT. Meningkatkan kesiapan lulusan memasuki dunia kerja. Mengurangi pengangguran melalui peningkatan daya saing. Memperkuat kolaborasi sekolah, LSP, asosiasi profesi, dan industri.

Program perdana ini melibatkan 100 siswa terpilih dari SMA/SMK se-Kota Kupang, dengan rangkaian kegiatan mencakup pembekalan, uji teori, uji praktik, penilaian asesor, hingga penerbitan sertifikat.

Program ini diharapkan menjadi model bagi kabupaten/kota lain dalam memperkuat literasi digital, membuka akses sertifikasi, dan mempersiapkan generasi muda NTT menuju Indonesia Emas 2045.


Editor: Ocep Purek 

TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama