Sekretaris Golkar NTT Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan: “Jangan Pulang Tanpa Bawa Nilai”
![]() |
| Sambutan Sekertaris DPD 1 Partai Golkar NTT dalam kegiatan Diklat Fungsional Pemuda Partai Golkar Provinsi NTT Tahun 2025. Foto: Ocep Purek |
Pernyataan itu disampaikan saat membuka Diklat Fungsional Pemuda Partai Golkar Provinsi NTT Tahun 2025 di Kupang, Jumat (14/11).
Dalam arahannya, Welhelmintje menekankan bahwa pendidikan politik bukan sekadar program rutin, tetapi mandat moral untuk melahirkan pemuda NTT yang kritis, terdidik, dan mampu menyalakan perubahan di komunitasnya.
Welhelmintje mengatakan, sepanjang 2025 Golkar NTT telah menjalankan rangkaian kegiatan kaderisasi mulai Januari hingga Desember.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab partai kepada masyarakat, sekaligus bagian dari dukungan Pemerintah Provinsi NTT terhadap penguatan kapasitas politik di daerah.
“Ini adalah pertanggungjawaban publik. Partai politik wajib melakukan pendidikan politik, dan pemerintah provinsi mendukung kegiatan semacam ini. Bukan hanya untuk kader Golkar, tetapi juga bagi pemuda dari berbagai organisasi,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Golkar tidak ingin pendidikan politik hanya berputar di tubuh partai, tetapi berkembang menjadi ruang kolaboratif lintas organisasi dan komunitas.
Dalam kegiatan yang diikuti 50 peserta itu, Welhelmintje menyampaikan harapan besar agar para peserta tidak sekadar hadir secara formal, tetapi menyerap ilmu dan membagikannya kembali.
“Walaupun hanya 50 peserta, kami berharap kalian menjadi agen perubahan, menjadi lampion bagi komunitas masing-masing. Dari yang sedikit ini bisa berkembang menjadi lebih banyak,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan salam dari Ketua DPD I Partai Golkar NTT yang juga Gubernur NTT, Melki Laka Lena, yang berhalangan hadir karena agenda tugas di luar daerah.
Diklat ini menghadirkan narasumber dari internal Golkar, akademisi, praktisi perempuan, pelaku usaha, serta unsur organisasi kepemudaan. Para peserta dibekali materi mengenai dinamika politik terkini, kepemimpinan pemuda, serta strategi komunikasi politik.
Welhelmintje berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan secara penuh agar manfaatnya lebih maksimal.
Mengakhiri sambutan, Welhelmintje secara resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Pemuda Partai Golkar Provinsi NTT Tahun 2025.
“Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dukungan doa kita semua, saya membuka diklat ini secara resmi. Semoga bermanfaat dan melahirkan pemuda yang berdaya saing,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Diklat, Debby Angkasa, dalam laporannya menegaskan bahwa Partai Golkar menempatkan kaderisasi sebagai prioritas utama. Komitmen tersebut diwujudkan secara nasional melalui Golkar Institute, sedangkan di NTT melalui Golkar Academy yang saat ini sedang mempersiapkan peserta untuk angkatan keempat.
“Kaderisasi adalah fokus penting bagi Partai Golkar. Prioritas kami mencakup pendidikan politik bagi perempuan, pemuda, dan kalangan milenial. Saat ini komposisi pemuda di struktur kepengurusan provinsi maupun kabupaten/kota telah mencapai 40 persen,” jelas Debby.
Ia menyebutkan, Diklat Fungsional Pemuda ini menargetkan 50 peserta yang terdiri dari pengurus dan kader fungsional pemuda partai, anggota organisasi sayap, organisasi kepemudaan, serta simpatisan muda berusia 18–40 tahun. Pada pelaksanaan hari ini, tercatat 40 peserta hadir, dengan komposisi 30 laki-laki dan 10 perempuan.
Debby menambahkan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari internal Partai Golkar mulai dari pengurus hingga senior partai serta narasumber eksternal, termasuk akademisi, praktisi politik, jurnalis, dan tokoh kepemudaan. Seluruh kegiatan didukung oleh anggaran DPD I Partai Golkar NTT.
Editor: Ocep Purek
