HWK NTT Kobarkan Kebangkitan Perempuan Karya: Dari Konsolidasi Menuju Gerakan Perubahan Nyata
Kupang,NTTPride.com –Perempuan Nusa Tenggara Timur didorong untuk menjadi motor perubahan sosial dan pembangunan melalui penguatan organisasi dan kaderisasi. Semangat itu mengemuka dalam Musyawarah Daerah (Musda) V Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi NTT Tahun 2025, yang digelar di Gedung Golkar NTT, Jumat (7/11/2025) dengan tema “Konsolidasi dan Kaderisasi Adalah Kunci Utama Kebangkitan HWK.”
Acara ini menjadi momentum penting bagi HWK NTT untuk meneguhkan kembali peran strategis perempuan dalam memperkuat basis sosial, politik, dan ekonomi daerah.
Musda berlangsung meriah dengan kehadiran Ketua Umum DPP HWK Ir. Dany Soedarsono, Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT Welhelmiemie S.L. Sinlaeloe, SPT, Perwakilan KPPG Pusat Sinta Maku Jawa, serta Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat yang hadir mewakili Gubernur NTT Melki Laka Lena. Turut hadir pula para pengurus HWK kabupaten/kota se-NTT. Saat ini, PLT Ketua HWK NTT dijabat oleh Sin Fernandez.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP HWK Ir. Dany Soedarsono menegaskan pentingnya Musda sebagai momentum untuk memperkuat konsolidasi dan mengembalikan kejayaan organisasi perempuan karya di seluruh Indonesia.
“Tidak ada cara lain untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar selain menghidupkan kembali ormas-ormas pendirinya, termasuk Himpunan Wanita Karya. HWK harus menjadi kekuatan sosial dan politik yang nyata di tengah masyarakat,” tegas Dany.
Ia juga menyoroti perjalanan panjang HWK selama 44 tahun dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan daerah. Dany mengapresiasi capaian HWK yang berhasil menempatkan 47 kader perempuan di legislatif daerah dan pusat pada Pemilu 2024.
“Capaian ini bukan kebetulan, tetapi hasil dari perjuangan panjang kader perempuan yang berani mengambil ruang kepemimpinan. HWK harus terus melahirkan kader yang militan, profesional, dan berjiwa sabana serba bisa dan tangguh,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Lebih lanjut, Dany mengingatkan agar Musda tidak hanya menjadi forum seremonial, melainkan ajang regenerasi yang menghasilkan pemimpin perempuan berkarakter.
“Pilihlah pemimpin yang punya kemampuan dan kemauan. Jangan menunggu aba-aba, tapi ambillah langkah pertama untuk perubahan dari diri sendiri. Jika setiap kader HWK bergerak bersama, kapal besar bernama Himpunan Wanita Karya pasti akan melaju,” tandasnya penuh semangat.
Mewakili Gubernur NTT Melki Laka Lena, Kadis DP3AP2KB Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat membuka Musda secara resmi dan menyampaikan pesan inspiratif mengenai pentingnya peran perempuan dalam pembangunan daerah.
“Pembangunan NTT tidak akan berjalan optimal tanpa partisipasi aktif perempuan. HWK memiliki peran strategis dalam memperkuat kapasitas perempuan agar mampu berdaya, berinovasi, dan menjadi agen perubahan,” ujar Ruth membacakan sambutan gubernur.
Ia menekankan agar HWK menjadi mitra strategis pemerintah dalam menggerakkan program-program pemberdayaan, seperti peningkatan literasi digital, kewirausahaan perempuan, ekonomi kreatif berbasis keluarga, hingga penanganan stunting.
“Mari kita jadikan Musda ini bukan sekadar forum pemilihan, tetapi ajang memperkuat komitmen bersama untuk membangun NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Ruth juga menambahkan dengan nada berseloroh bahwa semangat HWK begitu menular hingga dirinya hampir “beralih seragam” karena ikut larut dalam yel-yel peserta.
“Tadi saya lupa kalau saya datang sebagai pemerintah. Untung saya tidak pakai baju kuning, kalau tidak, mungkin sudah bergabung dengan HWK,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Momentum Musda HWK NTT Tahun 2025 menjadi wadah refleksi dan pembaharuan organisasi, memastikan HWK hadir tidak hanya kuat dalam struktur, tetapi juga kuat dalam karya dan kontribusi nyata.
Gubernur Melki Laka Lena melalui sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk memperkuat gerakan perempuan berdaya di NTT.
“HWK harus menjadi pelopor gerakan sosial yang berlandaskan nilai moral, kebangsaan, dan gotong royong. Jadilah pemimpin yang melayani, inspiratif, dan terbuka terhadap inovasi,” tutup Ruth saat membuka Musda ke-5 HWK NTT secara resmi.
Dengan semangat itu, HWK NTT diharapkan terus menjadi rumah besar bagi perempuan yang berdaya, tangguh, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Nusa Tenggara Timur.
Editor: Ocep Purek
