News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Serahkan SK PPPK, Gubernur Melki Dorong ASN Jadi Motor Ekonomi Lokal dan Penggerak Asta–Dasa Cita

Serahkan SK PPPK, Gubernur Melki Dorong ASN Jadi Motor Ekonomi Lokal dan Penggerak Asta–Dasa Cita

Gubernur NTT Melki Laka Lena menyerahkan SK PPPK tahap II kepada peserta perwakilan penerimaan SK PPPK. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTPride.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan bahwa pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bukan sekadar pengisian formasi ASN, melainkan bagian dari strategi membangun birokrasi yang berdampak langsung pada pelayanan publik, pembangunan sumber daya manusia, serta penguatan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Gubernur Melki saat penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan 2.497 PPPK Tahap II Formasi Tahun Anggaran 2024 di GOR Oepoi Kupang, Rabu (10/12/2025).

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi menerima bergabungnya 2.497 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke dalam birokrasi Pemprov NTT. 

Penyerahan SK ini bukan penghargaan atas apa yang sudah dilakukan, tetapi modal untuk membuktikan apa yang akan dilakukan. Ini adalah garis start, bukan garis akhir,” tegas Gubernur Melki dalam sambutannya.

Ia menyampaikan bahwa momentum ini merupakan pertemuan antara kepercayaan pemerintah, harapan masyarakat, dan kesempatan dari Tuhan yang tidak boleh disia-siakan. 

Menurutnya, perjalanan menuju titik ini tidak mudah, penuh penantian, ujian, kesabaran, bahkan air mata. Namun, semua proses itu telah membentuk ASN PPPK yang hari ini resmi bergabung.

Yang hadir di ruangan ini bukan orang yang kebetulan lolos, tetapi orang-orang yang ditempa oleh proses dan lahir dari perjuangan,” ujarnya.

Gubernur Melki menegaskan bahwa NTT membutuhkan ASN yang bekerja dengan hati, nurani, dan tanggung jawab, bukan sekadar hadir sebagai pegawai yang menunggu perintah.

 Ia mengajak seluruh PPPK menjadi pelayan publik yang menawarkan solusi, berani berinovasi, menyederhanakan birokrasi, serta meninggalkan kebiasaan lama yang menghambat kemajuan.

Jika menemukan masalah, pecahkan. Jika melihat kerumitan, sederhanakan. Jika kebiasaan lama menghambat, beranilah berubah dan membuat terobosan,” katanya.

Secara khusus, ia menekankan peran strategis tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan penyuluh pelayanan masyarakat. Pendidik diharapkan tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi mencerahkan masa depan dan membentuk peradaban. 

Tenaga kesehatan tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga menyembuhkan hati dan menjaga harapan masyarakat. Sementara aparatur pelayanan publik diminta mengurus rakyat dengan empati, kecepatan, dan ketulusan, bukan sekadar mengisi formulir.

Gubernur Melki juga menegaskan bahwa kantor bukan hanya tempat bekerja, melainkan ruang perjuangan untuk menghadirkan perubahan kecil yang berdampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Dalam konteks pembangunan daerah, ia menegaskan bahwa NTT menghadapi banyak tantangan namun memiliki masa depan yang dapat dibangun bersama melalui semangat kolaboratif dan gotong royong, sebagaimana nilai Pancasila yang digali Bung Karno di Ende.

Pemprov NTT, lanjutnya, tengah fokus pada penguatan ketahanan pangan, pembangunan SDM unggul, digitalisasi pelayanan publik, penguatan desa, penurunan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pengembangan UMKM, daya beli masyarakat, serta pemerataan pendidikan. 

Seluruh PPPK yang baru bergabung menjadi bagian penting dalam mempercepat pencapaian visi dan misi tersebut serta pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang di daerah diterjemahkan dalam Dasa Cita NTT.

Menurutnya, hanya dengan birokrasi yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik, pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel dapat terwujud.

Salah satu strategi utama Pemprov NTT adalah pengembangan ekonomi lokal melalui pendekatan One Village One Product dan One School One Product. Program ini tidak hanya dimaknai sebagai kebijakan ekonomi, tetapi juga sebagai gerakan sosial dan budaya untuk mengangkat martabat masyarakat.

Ia mendorong seluruh ASN, termasuk PPPK, untuk mendukung gerakan tersebut melalui kolaborasi lintas sektor hingga ke tingkat desa, kelurahan, komunitas, dan sekolah-sekolah, agar melahirkan produk unggulan yang mampu menembus pasar daerah, nasional, hingga internasional.

Pemprov NTT juga tengah mengembangkan NTT Mart dan gerakan Cinta dan Beli Produk NTT, dengan mendorong ASN menjadi contoh nyata. 

Gubernur Melki mengungkapkan perhitungan bahwa jika setiap ASN membelanjakan minimal Rp100 ribu per bulan untuk produk lokal melalui NTT Mart, maka perputaran uang di NTT dapat mencapai lebih dari Rp100 miliar per bulan.

Kalau bukan kita yang menjadi contoh, siapa lagi?” tegasnya.

Selain itu, Pemprov NTT mendorong pergeseran besar dari pola konsumtif ke pola produktif, termasuk dengan meminta lembaga perbankan di NTT untuk mengurangi kredit konsumtif dan mengalihkannya ke pembiayaan produktif.

 Langkah ini dinilai penting untuk menekan defisit perdagangan daerah yang saat ini masih tinggi dan memastikan uang berputar di dalam NTT.

Ia juga memperkenalkan arah kebijakan ekonomi berbasis tanam, panen, olah, dan jual, agar NTT tidak lagi menjual produk mentah, tetapi mampu meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan, seni-budaya, dan pariwisata.

Gubernur Melki menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp2,8 triliun dan optimistis target tersebut dapat dicapai melalui kerja kolaboratif seluruh ASN dan masyarakat.

Di akhir sambutannya, Gubernur Melki meminta seluruh PPPK untuk membangun mental kerja yang berorientasi pada dampak nyata, bukan sekadar rutinitas. 

Ia mengajak mereka terus belajar, terbuka terhadap inovasi, menjalin hubungan kerja yang baik dengan ASN senior, dan berani membuat terobosan demi peningkatan kinerja birokrasi.

Saya percaya, dengan semangat pengabdian, integritas, dan kerja kolaboratif, saudara-saudari akan memberi kontribusi nyata bagi NTT,” ujarnya.

Ia menutup sambutan dengan ucapan selamat kepada seluruh PPPK yang menerima SK, seraya menegaskan bahwa status baru tersebut adalah tanggung jawab mulia.

NTT tidak hanya membutuhkan pegawai yang hadir setiap pagi, tetapi pejuang yang bekerja dengan mimpi dan pengabdian. Mari melayani dengan hati, bekerja dengan nurani, kerja nyata bukan kerja biasa. Ayo bangun NTT,” pungkasnya.

Dalam laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan Kepala BKD NTT Yosef Rasi menyampaikan bahwa total 2.497 PPPK yang menerima SK terdiri atas 1.420 tenaga guru, 1.014 tenaga teknis, dan 63 tenaga kesehatan. Seluruhnya merupakan hasil akhir rangkaian proses seleksi PPPK Tahun Anggaran 2024 Tahap II.

Pelaksanaan penyerahan SK ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi NTT dalam memperkuat kualitas, kapasitas, dan profesionalisme aparatur sipil negara untuk mendukung percepatan pembangunan dan pelayanan publik di NTT,” ujar Yosef Rasi.

Ia juga melaporkan bahwa sesuai arahan Gubernur, pada hari yang sama dilaksanakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Dari kegiatan tersebut terkumpul 80 kantong darah dan akan dilanjutkan kembali pada hari berikutnya sebelum seluruh PPPK menerima SK.

Selain itu, seluruh PPPK mendapatkan sosialisasi Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kantor Wilayah Kementerian HAM Provinsi NTT sebagai bagian dari penguatan pemahaman ASN terkait nilai-nilai pelayanan publik yang berkeadilan dan berorientasi pada hak warga negara.

Dalam laporan tersebut disampaikan pula bahwa Pemprov NTT telah mengusulkan pengangkatan tambahan sebanyak 4.680 PPPK pada Tahun 2025 untuk menjawab kebutuhan ASN di berbagai sektor layanan publik.

Acara ditutup dengan penyerahan simbolis SK Gubernur NTT tentang Pengangkatan PPPK kepada enam perwakilan, masing-masing dua orang dari tenaga teknis, tenaga kesehatan, dan tenaga guru.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi NTT, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT.


Editor: Ocep Purek 

TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.