Dari Bali untuk NTT: Gubernur Melki Laka Lena Dorong Diaspora Jadi Motor Perubahan
![]() |
Gubernur NTT Melki Laka Lena bertatap muka langsung dengan para tokoh diaspora Flobamora di Bali. Foto: Tim |
Pertemuan berlangsung di Rumah Sinergi, Sekretariat Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora NTT di Jl. Tukad Musi I/No.5 Renon, Denpasar.
Gubernur Melki disambut langsung oleh Ketua Umum IKB Flobamora Bali, Yusri Yusdi Diaz, bersama sejumlah tokoh masyarakat NTT yang telah lama menetap di Pulau Dewata.
Hadir pula mendampingi Gubernur, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Parera, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Selfi Nange, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi NTT, Alex Koroh.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan apresiasi atas peran diaspora Flobamora di Bali yang telah menjadi bagian penting dalam mengharumkan nama NTT di luar daerah.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas diaspora sebagai kekuatan kolektif untuk membangun daerah asal secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.
“Saya kira yang penting bagi kita semua adalah bagaimana kita mengoptimalkan peran-peran kita bagi NTT. Banyak potensi di NTT yang bisa dikembangkan menjadi kegiatan berskala internasional dengan dukungan komunitas diaspora,” ungkap Gubernur.
Menurutnya, diaspora NTT di Bali memiliki modal sosial yang kuat, seperti semangat gotong royong, solidaritas komunitas, serta kemampuan beradaptasi yang tinggi dalam berbagai bidang.
Nilai-nilai ini, kata Gubernur Melki, bisa menjadi inspirasi sekaligus kontribusi nyata dalam membentuk generasi muda NTT yang unggul dan siap bersaing.
“Keunggulan warga kita di perantauan seperti di Bali ini adalah semangat gotong royong dan adaptasi. Itu bisa dibagi ke NTT, terutama dalam mempersiapkan generasi muda yang unggul,” tambahnya.
Gubernur Melki juga memperkenalkan sejumlah program strategis Pemerintah Provinsi NTT yang dapat dikerjasamakan dengan diaspora, seperti Program One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli NTT.
Kedua program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk-produk asli NTT di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita ingin uang yang dimiliki oleh warga NTT dapat berputar di daerah sendiri. Kita juga berharap produk-produk NTT memiliki nilai tambah dan mampu menembus pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Pertemuan ini juga dimanfaatkan sebagai ruang dialog untuk memetakan potensi dan tantangan yang dihadapi warga diaspora di Bali, termasuk pemaparan awal konsep digitalisasi IKB Flobamora Bali.
Gagasan ini dinilai penting untuk mendorong tata kelola organisasi yang lebih modern dan meningkatkan pelayanan kepada seluruh anggota diaspora.
Mengakhiri pertemuan, Gubernur Melki mengajak seluruh warga diaspora untuk terus menjaga jati diri Flobamora di tanah rantau, sekaligus tidak melupakan akar budaya dan tanggung jawab terhadap kampung halaman.
“Provinsi NTT ini juga besar bukan hanya karena dikerjakan oleh pemerintah saja, tetapi juga karena kekuatan dari diaspora kita. Oleh karena itu, sinergitas dan kolaborasi Pemda NTT dengan berbagai elemen, khususnya diaspora, akan memberi perubahan nyata bagi pembangunan daerah kita,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek