Gereja Hadir, Harapan Tumbuh: Gubernur Melki Laka Lena Ajak GBI Bangun NTT Bersama
![]() |
Gubernur NTT, Melki Laka Lena membuka Sidang Majelis Daerah Umum Badan Pengurus Daerah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Provinsi NTT tahun 2025. Foto: Ocep Purek |
Dengan mengusung tema "Sehati Menuntaskan Amanat Agung: Menjadi Pribadi Unggul Bermental Sehat", sidang ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Juli 2025, dan dihadiri oleh ratusan pelayan gereja, pimpinan sinode, serta para pengurus wilayah GBI se-NTT.
Gubernur Melki hadir di tengah padatnya agenda pemerintahan, bahkan hanya beberapa jam sebelum ia harus membuka agenda nasional lainnya. Namun semangat dan komitmennya untuk hadir, walau sebentar, menunjukkan penghargaan besar terhadap peran gereja dalam pembangunan NTT.
Dalam sambutannya, Ketua BPD GBI NTT, Pdt. Oder Maks Sombu, SH., MA., MH., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Gubernur Melki yang telah bersedia hadir dan membuka sidang secara resmi.
“Kami tahu jadwal Bapak Gubernur sangat padat. Bahkan tadi sebelum datang ke sini, beliau masih dalam perjalanan dinas dan harus kembali ke kegiatan penting sore ini. Tapi beliau menyempatkan diri untuk hadir dan memberikan semangat bagi kita semua. Ini bentuk perhatian nyata dari seorang pemimpin daerah kepada gerejanya,” ujar Pdt. Oder.
Ia juga menyampaikan bahwa GBI saat ini merupakan sinode terbesar kedua secara nasional, dengan sekitar 3,4 juta jemaat yang tersebar di seluruh Indonesia. Khusus di NTT, GBI terus berkembang dan melayani di berbagai pelosok, menjangkau jiwa dan membangun umat.
Sementara itu, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa Gereja Bethel Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis dalam mendampingi pemerintah membangun masyarakat NTT baik secara spiritual, sosial, maupun ekonomi.
“Tema sidang tahun ini sangat relevan: Sehati Menuntaskan Amanat Agung. Amanat Kristus untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya bukan hanya tugas pendeta. Ini adalah panggilan semua jemaat. Untuk itu, kolaborasi antara gereja dan pemerintah menjadi kunci,” ujar Melki.
Ia menggambarkan peran gereja bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat pendidikan karakter, pelayanan sosial, dan pemberdayaan ekonomi.
“Banyak jemaat GBI yang saya lihat aktif di bidang pertanian, UMKM, pendidikan, bahkan teknologi. Gereja harus menjadi pusat pertumbuhan. Di era sekarang, gereja tidak bisa hanya berpikir internal. Gereja harus hadir, memberi solusi konkret di tengah masyarakat,” lanjut Gubernur.
Tiga Titik Kolaborasi: Pendidikan, Keluarga, Ekonomi
Melki memaparkan tiga program prioritas Pemerintah Provinsi NTT yang menurutnya dapat menjadi titik temu kolaborasi nyata antara gereja dan pemerintah:
1. Revitalisasi Pendidikan dan Keterampilan Anak Muda
Pemprov NTT tengah mendorong pelatihan keterampilan melalui SMK dan balai kerja, khususnya di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan industri kreatif.
“Kami harap gereja juga ikut mendorong anak muda jemaat untuk ikut pelatihan dan menjadi generasi mandiri yang takut akan Tuhan,” ujarnya.
2. Ketahanan Keluarga dan Perlindungan Anak
Pemerintah sedang memperkuat ketahanan keluarga melalui program pencegahan stunting, pendidikan pengasuhan anak, dan perlindungan perempuan.
“Gereja bisa membina keluarga-keluarga Kristen yang harmonis dan bertanggung jawab, mulai dari hal-hal kecil seperti mengembalikan kebiasaan duduk makan dan berbicara bersama,” katanya.
3. Ekonomi Jemaat dan Produk Lokal
Melalui program One Village One Product (OVOP) dan NTT Mart, Pemprov ingin mengangkat produk unggulan lokal.
“Saya berharap jemaat-jemaat GBI bisa ikut menghasilkan satu produk unggulan. Gereja bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi,” tandasnya.
Di sela sambutannya, Gubernur Melki juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-28 kepada GBI Jemaat Mawar Saron Kupang.
“Semoga semakin kokoh dalam panggilan, berakar dalam Firman, dan berdampak luas bagi masyarakat. Saya percaya GBI bukan hanya bertumbuh ke dalam, tetapi juga keluar menjadi terang dan garam bagi NTT,” ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melki membuka secara resmi sidang majelis dengan doa agar setiap sesi dipenuhi tuntunan Roh Kudus.
“Semoga setiap diskusi dan perbedaan pendapat dalam sidang ini bermuara pada kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan umat,” katanya seraya menutup dengan pekikan semangat “Ayo Bangun GBI, Ayo Bangun NTT!”
Editor: Ocep Purek