Gubernur Melki Hadiri Penyaluran TJSL Pelindo: Wujud Kepedulian untuk Masyarakat NTT
![]() |
Gubernur NTT, Melki Laka Lena menyerahkan bantuan sarana pendidikan kepada SD Negeri Uihani Bolok. Foto: Ocep Purek |
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menandakan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap inisiatif berbasis kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor PT Pelindo Tenau Kupang Zanuar Eka Wijaya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang Simon B. Baon, Komandan KP3 Laut Pelabuhan Tenau, Plt. Lurah Alak, serta para ketua panitia penerima bantuan, termasuk dari GMIT Sion Oepura, Wantilan Tri Brata, dan SD Negeri Uihani Bolok.
Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam sambutannya menekankan pentingnya semangat berbagi sebagai fondasi membangun masyarakat yang peduli dan saling menopang.
“Saya selalu berupaya hadir jika ada kegiatan berbagi, karena ini bukan hanya soal dana, tapi soal nilai. Berbagi adalah tindakan iman yang diajarkan semua agama. Kita memberi bukan karena berlebih, tapi karena peduli,” kata Gubernur.
Ia mengapresiasi sinergi Pelindo dengan berbagai pihak, termasuk KSOP, TNI/Polri, pemerintah kelurahan, dan masyarakat, dalam memastikan bantuan ini sampai kepada yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Gubernur Melki juga menyampaikan rencana Pemerintah Provinsi untuk mendorong NTT Mart, sebagai wadah promosi dan pemasaran produk-produk lokal NTT. Hal ini sejalan dengan dorongan agar desa-desa di NTT memiliki produk unggulan masing-masing.
“Kita sedang bangun ekosistem ekonomi yang berbasis kolaborasi. Bantuan seperti ini harus dikelola dengan baik agar menumbuhkan semangat usaha dan keberlanjutan. Bantuan bukan akhir, tapi awal untuk tumbuh bersama,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor PT Pelindo Tenau Kupang Zanuar Eka Wijaya menyampaikan bahwa program TJSL merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Kupang dan NTT.
"Kami ingin memastikan bahwa kelebihan yang kami terima tidak hanya menjadi milik kami sendiri, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pada semester I ini, Pelindo menyalurkan bantuan sebesar Rp 717 juta yang digunakan untuk pengadaan sarana pendidikan di dua lokasi dan sarana ibadah," jelas Zanuar.
Zanuar juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan kreatif, sejalan dengan semangat Gubernur NTT yang mendorong satu desa satu produk unggulan.
"Kami ingin masyarakat NTT punya daya saing. Mari kembangkan potensi lokal dan kolaborasi dengan semangat One Village One Product, sebagaimana visi yang terus digaungkan oleh Pak Gubernur," tambahnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas III Kupang Simon B. Baon menegaskan bahwa program TJSL adalah bentuk nyata komitmen BUMN kepada masyarakat. Ia memberikan apresiasi atas konsistensi Pelindo dalam menyalurkan bantuan sosial setiap tahun.
“Saya sudah dua tahun di Kupang dan menyaksikan sendiri bagaimana Pelindo terus menjalankan program ini tanpa henti. Ini bukan sekadar seremonial, tapi benar-benar menyentuh masyarakat,” ujar Simon.
Ia juga menyoroti kemajuan sistem pelayanan di Pelabuhan Tenau yang kini telah dilengkapi x-ray dan gate system, menyerupai standar pelayanan di bandara, demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang kapal.
“Transformasi ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk peredaran barang berbahaya. Kami berharap masyarakat NTT turut mendukung proses digitalisasi dan pengelolaan pelabuhan yang semakin modern ini,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan TJSL oleh para pejabat yang hadir:
Gubernur NTT menyerahkan bantuan sarana pendidikan kepada SD Negeri Uihani Bolok, Kepala KSOP Kupang menyerahkan bantuan sarana ibadah kepada Pura Wantilan Tribrata Polda NTT, Terminal Head PT Pelindo Terminal Petikemas Kupang menyerahkan bantuan sarana pendidikan kepada TK Barunawati Kupang.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan harapan bahwa program TJSL tidak hanya berhenti sebagai kegiatan tahunan, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan dalam membangun masyarakat NTT yang mandiri dan berdaya.
Editor: Ocep Purek