News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

KEBBO-UMA Rayakan HUT ke-13 dan Awal Tahun Ajaran Baru: Gubernur Melki Apresiasi Semangat Kebersamaan dan Pendidikan

KEBBO-UMA Rayakan HUT ke-13 dan Awal Tahun Ajaran Baru: Gubernur Melki Apresiasi Semangat Kebersamaan dan Pendidikan

Sambutan Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam acara Syukuran Akhir dan Awal Tahun Akademik 2025/2026 yang sekaligus menandai Hari Ulang Tahun ke-13 komunitas diaspora asal Lio. Foto: Ocep Purek 
Kupang, NTTPRIDE.com — Suasana haru dan penuh semangat mewarnai Aula Paroki St. Maria Assumpta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kayu Putih, Kupang, Kamis (9/7/2025), saat ratusan anggota Keluarga Besar Bu Lio Maumere Kupang (KEBBO-UMA) berkumpul dalam acara Syukuran Akhir dan Awal Tahun Akademik 2025/2026 yang sekaligus menandai Hari Ulang Tahun ke-13 komunitas diaspora asal Lio ini.

Dengan mengusung tema "Berakarlah dalam Pengajaran, Berbuahlah dalam Bertindak," perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum penguatan identitas, solidaritas, dan kepedulian antar anggota komunitas. 

Salah satu wujud konkret dari nilai-nilai tersebut adalah penyerahan tabungan pendidikan kepada anak-anak anggota keluarga KEBBO-UMA.

Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Kupang Christian Widodo, para tokoh sesepuh KEBBO-UMA, serta ratusan anggota dari berbagai lintas generasi yang datang dengan antusias.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi mendalam kepada KEBBO-UMA yang telah menjaga kekompakan dan semangat gotong royong selama lebih dari satu dekade di Kupang.

Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya. Tiga belas tahun bukan waktu yang singkat. Saya percaya, dalam perjalanan itu ada banyak cerita tentang kerja keras, perjuangan, tawa, air mata, dan pengorbanan,” ucap Gubernur Melki, disambut tepuk tangan hangat.

Gubernur menekankan bahwa inisiatif tabungan pendidikan ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi merupakan simbol nyata dari nilai luhur masyarakat NTT yang menjunjung tinggi kepedulian dan kebersamaan.

Di tengah situasi ekonomi yang menantang, upaya seperti ini menunjukkan bahwa dalam kesederhanaan pun kita tetap bisa saling menopang. Ini bukan hanya investasi bagi individu, tapi bagi masa depan NTT,” tegasnya.

Gubernur juga menyampaikan pesan khusus bagi anak-anak penerima bantuan pendidikan, mengajak mereka untuk belajar dengan tekun dan tetap mencintai tanah leluhur.

Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Karena kelak, kalianlah yang akan membangun kembali Nusa Tenggara Timur.”

Sejumlah orang tua tampak terharu, menyeka air mata saat mendengar pesan penuh empati tersebut. Suasana aula terasa kian syahdu dan hangat dalam semangat kekeluargaan.

Gubernur Melki juga menyoroti peran komunitas diaspora seperti KEBBO-UMA dalam pembangunan sosial dan ekonomi di daerah.

Kelompok seperti KEBBO-UMA bukan untuk memisahkan diri, tetapi untuk memperkuat solidaritas sosial. Kita berkumpul bukan hanya untuk mengenang asal-usul, tetapi untuk membangun masa depan bersama,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Provinsi NTT mengajak KEBBO-UMA ikut serta dalam program strategis seperti Gerakan Beli NTT dan One Village One Product, agar produk-produk unggulan dari kampung halaman bisa menjangkau pasar yang lebih luas melalui jaringan diaspora.

Saya yakin, dengan semangat kolektif dan kekompakan seperti ini, keluarga besar KEBBO-UMA bisa menjadi penggerak ekonomi lokal yang berdampak. Dari Kupang, untuk Lio. Dari NTT, untuk Indonesia,” seru Gubernur.

Di akhir sambutannya, Gubernur kembali menekankan pentingnya menjadikan komunitas ini sebagai contoh kekuatan kolektif masyarakat NTT.

Terima kasih karena telah menjadi denyut nadi pembangunan di NTT. Terima kasih karena telah menunjukkan bahwa kekeluargaan bisa menjadi kekuatan besar dalam mengubah hidup,” tutupnya dengan seruan: “Ayo bangun KEBBO-UMA! Ayo bangun NTT!”

Ketua KEBBO-UMA, Yosef Rasi, dalam sambutannya menjelaskan makna filosofis dari nama komunitas ini. "Kebbo" berarti lumbung tempat menyimpan hasil panen seperti padi dan jagung, sementara "uma" merujuk pada kebun sebagai sumber kehidupan.

Kami membawa semangat itu ke kota: hasil kerja keras, kebersamaan, dan ketekunan, dikumpulkan dan dikelola untuk kemajuan bersama,” jelas Yosef.

Ia menambahkan bahwa KEBBO-UMA hadir bukan hanya untuk menjaga hubungan kekeluargaan, tetapi juga membangun jejaring sosial, mendukung pendidikan, dan menciptakan peluang ekonomi, khususnya bagi generasi muda.

Kami ingin hadir sebagai bagian dari solusi. Bukan hanya untuk merayakan nostalgia, tetapi untuk turut membangun masa depan NTT,” katanya.

Wali Kota Kupang Christian Widodo juga turut hadir dan menyampaikan sambutan singkat yang penuh semangat. Ia mengapresiasi semangat KEBBO-UMA yang dinilainya sejalan dengan visi pembangunan Kota Kupang sebagai kota inklusif dan humanis.

Acara ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil, khususnya komunitas diaspora, sangat penting dalam membangun provinsi dan kota ini secara berkelanjutan.


Editor: Ocep Purek 

TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.