TTS Butuh Kampus Negeri, Beasiswa dan Akses Digital: Seruan Tegas Bupati ke Wamen Stella
![]() |
Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Eduard Markus Lioe. Foto: Ocep Purek |
Dalam sambutannya, Bupati Eduard Markus menyampaikan bahwa kehadiran Sekolah Garuda merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan di TTS.
Sebuah momentum yang bukan hanya membanggakan, tapi juga menyentuh mimpi banyak orang tua di daerah terpencil dan perbatasan seperti TTS mimpi agar anak-anak mereka mendapat pendidikan berkualitas tanpa harus pergi jauh dari kampung halaman.
“Motivasi besar bagi kami adalah bagaimana menjadikan pendidikan sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih baik, meski kami berada di wilayah perbatasan,” kata Bupati Eduard Markus di hadapan tamu undangan.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten TTS, dengan luas hampir 4.000 km² dan jumlah penduduk hampir setengah juta jiwa, menyimpan potensi besar di bidang pertanian, peternakan, dan sumber daya manusia yang haus akan pendidikan.
Sayangnya, hingga saat ini TTS belum memiliki perguruan tinggi negeri, dan akses terhadap pendidikan tinggi masih menjadi tantangan karena keterbatasan infrastruktur dan kondisi ekonomi masyarakat.
“Kami punya 56 SMA, tapi anak-anak kami harus pergi jauh ke Kupang atau bahkan ke luar NTT untuk melanjutkan kuliah. Ini bukan hanya membuat keluarga terbebani, tapi juga membuat uang daerah mengalir keluar,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pembangunan SMA Unggul Garuda, Pemkab TTS telah menyiapkan lahan seluas 20 hektare yang representatif, lengkap dengan sertifikat dan legalitas sah.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Kantor Pertanahan dan Kepala UPT KPH TTS atas kerja cepat dalam menyelesaikan sertifikat lahan.
Selain itu, Pemkab TTS juga berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur dasar seperti air bersih dan jaringan komunikasi, serta melakukan koordinasi lintas sektor dengan kementerian, lembaga pendidikan, dan mitra pembangunan untuk memastikan kelancaran proyek ini.
“Sekolah ini bukan hanya bangunan, tapi akan jadi pusat pengembangan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan mampu bersaing secara global,” kata Eduard Markus.
Dalam laporannya, Bupati juga menyampaikan tiga permintaan penting kepada Wakil Menteri Stella Christie:
1. Hadirnya Perguruan Tinggi Negeri di TTS. Dengan jumlah lulusan SMA mencapai lebih dari 17 ribu siswa tiap tahun, TTS layak menjadi tuan rumah kampus negeri, agar tidak selalu bergantung ke luar daerah.
2. Penyediaan beasiswa dan afirmasi bagi anak-anak TTS. Mengingat keterbatasan ekonomi masyarakat, dukungan finansial menjadi kunci pemerataan akses pendidikan tinggi.
3. Pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dan transformasi pendidikan di wilayah terpencil.
Di akhir sambutannya, Bupati Egusem mengajak seluruh masyarakat TTS untuk menjaga dan mendukung keberadaan SMA Unggul Garuda.
“Sekolah ini bukan milik pemerintah pusat atau daerah saja. Ini adalah milik kita semua. Mari kita jaga bersama, agar sekolah ini benar-benar menjadi rumah tumbuhnya pemimpin masa depan dari tanah perbatasan,” tutupnya penuh harap.
Editor: Ocep Purek