25 Tahun Hidup Membiara, Gubernur Melki: Suster RVM Adalah Garam dan Terang Dunia
 |
| Sambutan Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam acara Perayaan Ekaristi Syukur 25 Tahun Hidup Membiara tujuh suster RVM. Foto: Ocep Purek |
Perayaan syukur dengan tema “Jiwaku Memuliakan Tuhan” (Lukas 1:46) ini dipimpin oleh Uskup Agung Kupang dan dihadiri Pemimpin Umum serta Dewan RVM Distrik Indonesia, para yubilaris, keluarga besar RVM, imam dan biarawan/biarawati Keuskupan Agung Kupang, keluarga para yubilaris, serta umat yang memadati gereja.
Adapun tujuh suster RVM yang merayakan 25 tahun hidup membiara yaitu:
1. Suster Maria Banunaek, RVM
2. Suster MarÃa Ana Rosita Senanes Ferreira, RVM
3. Suster Maria Bao Kumanireng, RVM
4. Suster Maria Marselina Lodan, RVM
5. Suster Maria Castora Encamacao Silva, RVM
6. Suster Maria Wendelina Wio, RVM
7. Suster MarÃa Fransisca Romana Yasmini, RVM
Gubernur Melki menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kesetiaan para suster yang telah mendedikasikan hidup selama seperempat abad dalam pelayanan rohani maupun sosial.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki mengajak seluruh umat untuk bersyukur atas perjalanan 25 tahun panggilan membiara para suster RVM. Ia menekankan bahwa peran biarawati sangat penting sebagai garam dan terang dunia.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT, saya mengucapkan selamat dan proficiat kepada para suster yubilaris. Teruslah menjadi garam dan terang dunia. Dulu saya memahami istilah itu hanya dalam konteks rohani, tapi kini saya melihatnya lebih nyata. NTT sedang menuju menjadi provinsi garam dan provinsi terang, karena kita akan menjadi sumber garam nasional sekaligus pemasok energi baru terbarukan bagi Indonesia,” kata Gubernur Melki, yang disambut tepuk tangan meriah umat.
Gubernur Melki juga berbagi kisah pribadinya tentang kedekatan keluarga dengan para suster RVM sejak masa kecilnya. Bahkan, salah satu tantenya adalah anggota RVM, dan ia sendiri memiliki pengalaman bertemu komunitas RVM di Italia.
“RVM bukan hal baru bagi saya. Tante saya adalah seorang suster RVM, dan sejak kecil saya sering bersama para suster. Saya bahkan dua kali berkunjung ke biara RVM di Italia bersama keluarga, dan berjumpa dengan suster-suster dari berbagai negara. Itu menunjukkan karya RVM sungguh mendunia,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa para suster RVM yang melayani di berbagai negara telah menjadi teladan kesetiaan panggilan dan inspirasi bagi umat.
“Saya kagum dengan suster-suster yang melayani sampai ke mancanegara, menguasai banyak bahasa, dan tetap setia di jalan panggilan. Mereka adalah inspirasi, bukan hanya bagi Gereja, tetapi juga bagi masyarakat luas,” tutur Gubernur Melki.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan doa agar para suster yubilaris senantiasa dikuatkan dalam panggilan hidup membiara dan tetap menjadi teladan pelayanan.
“Selamat dan proficiat untuk para suster yang merayakan 25 tahun membiara. Semoga tetap setia menjadi garam dan terang dunia, dan kita semua bisa bersinergi untuk kebaikan masyarakat NTT, khususnya di wilayah Keuskupan Agung Kupang yang luas dan penuh tantangan. Mari kita terus berkarya sesuai tugas masing-masing demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek
