News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rakorda PKK NTT 2025: Asti Laka Lena Dorong PKK Jadi Garda Terdepan Perangi Stunting dan Kemiskinan

Rakorda PKK NTT 2025: Asti Laka Lena Dorong PKK Jadi Garda Terdepan Perangi Stunting dan Kemiskinan

Sambutan Ketua TP PKK Provinsi NTT Asti Laka Lena dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tahun 2025. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTpride.com – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tahun 2025 dengan tema “Kolaborasi TP PKK Mewujudkan NTT Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Berkelanjutan”.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT pada 28–30 Agustus 2025 ini dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi NTT, Mindriyati Astiningsih Laka Lena, didampingi Staf Ahli TP PKK NTT, dan diikuti oleh 22 Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-NTT.

Rakorda kali ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dihadiri oleh para ketua definitif TP PKK dari seluruh kabupaten/kota. Forum ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, melainkan juga wadah tertinggi dalam merumuskan arah kebijakan PKK yang sejalan dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serta bupati/wali kota.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK NTT,  Mindriyati Astiningsih Laka Lena, menekankan bahwa PKK di semua tingkatan harus bergerak lebih sistematis, terarah, dan berdampak nyata bagi keluarga di NTT. Ada empat fokus utama yang ditekankan:

1. Penguatan Kelembagaan – PKK dituntut memperkuat organisasi dari provinsi hingga desa/kelurahan dengan peningkatan kapasitas SDM, tata kelola administrasi, dan penguatan kader melalui pelatihan berkelanjutan.

2. Fokus pada Program Prioritas – meliputi pencegahan stunting, penanganan kemiskinan ekstrem, serta pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berkontribusi pada pembentukan karakter dan ketahanan keluarga.

3. Inovasi dan Adaptasi – pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan efektivitas gerakan PKK.

4. Kolaborasi dan Sinergi – memperkuat kerja sama dengan pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, media, komunitas masyarakat, dan lembaga donor agar dampak program semakin besar.

Kita perlu memperkuat kelembagaan PKK hingga tingkat dusun dan RT/RW, serta memastikan program-program prioritas benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. PKK harus berinovasi, beradaptasi dengan zaman, dan memperluas kolaborasi lintas sektor agar gerakan kita semakin kuat dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan keluarga,” tegas Asti.

Asti Laka Lena menegaskan bahwa Rakorda ini juga menjadi media evaluasi pelaksanaan Gerakan PKK pasca Rakernas X PKK yang berlangsung di Samarinda pada 8 Agustus 2025.

Ia mendorong seluruh pengurus TP PKK untuk: Menyusun strategi gerakan tahunan sesuai arah Gerakan PKK 2025–2029. Mengintegrasikan program PKK ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan desa. 

Menggandeng multipihak seperti kementerian/lembaga, perangkat daerah, swasta, lembaga donor, akademisi, media, dan masyarakat sipil. Memperkuat kelompok PKK di tingkat dusun, RW, dan RT melalui penetapan kepengurusan oleh kepala desa/lurah, supervisi berkelanjutan, dan pelatihan berbasis potensi lokal.

Momentum ini harus kita manfaatkan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman, sehingga lahir strategi yang komprehensif dan aksi nyata. PKK yang kuat dan mandiri akan memberi kontribusi besar bagi keluarga-keluarga di NTT,” tambahnya.

Dengan penguatan kelembagaan, inovasi berbasis teknologi, serta kolaborasi lintas pihak, PKK ditargetkan semakin berdaya sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga dan pembangunan manusia NTT.

Semoga apa yang kita lakukan hari ini memberikan dampak baik dan terus memberdayakan keluarga menuju masyarakat yang maju, sejahtera, dan mandiri,” tutup Mindriyati Astiningsih Laka Lena.

Mewakili Gubernur, Sekretaris Daerah NTT, Kosmas Damianus Lana, secara resmi membuka Rakorda TP PKK. Ia memberikan apresiasi tinggi atas kiprah PKK yang selama ini menjadi motor penggerak pembangunan keluarga.

Rakor ini adalah momentum strategis untuk mengevaluasi capaian dan menyusun langkah ke depan. PKK telah lama menjadi pilar penting dalam membangun ketahanan keluarga, mulai dari pendidikan karakter anak di era digital, pencegahan stunting, promosi pola hidup sehat, pemberdayaan ekonomi keluarga, hingga mitigasi perubahan iklim berbasis rumah tangga,” ungkap Kosmas.

Kosmas juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT akan terus mendukung program-program PKK melalui koordinasi lintas perangkat daerah serta mendorong inovasi dan adaptasi agar lebih sesuai dengan tantangan zaman.

Dalam sambutannya, Kosmas menyoroti sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama:

Penanganan Stunting – sesuai kewenangan, pemerintah kabupaten/kota menjadi pelaksana utama, sementara Pemprov NTT akan memperkuat kolaborasi sebagai tindak lanjut asas concurrent dalam UU No. 23 tentang Pemerintahan Daerah.

Ketahanan Pangan Berbasis Rumah Tangga – dipandang penting sebagai pondasi pencegahan dan penanganan stunting. Kesehatan Lingkungan – termasuk gerakan dasar wisma, pemanfaatan apotek hidup di rumah tangga, dan perilaku hidup sehat. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal – pembangunan manusia NTT harus berakar pada nilai-nilai universal sekaligus kearifan lokal yang ditanamkan sejak keluarga.

Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur, tetapi juga dari ketahanan keluarga, pendidikan nilai, dan karakter. Karena itu, kami mengajak seluruh jajaran TP PKK untuk bergandengan tangan dengan pemerintah agar tujuan pembangunan daerah benar-benar tercapai,” tegas Kosmas.

Rakorda TP PKK NTT 2025 diharapkan menghasilkan rumusan strategis yang komprehensif dan program nyata yang berakar dari keluarga, berdampak pada masyarakat, dan mendukung pencapaian visi pembangunan daerah 2025–2029.


Editor: Ocep Purek 








TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.