Asti Laka Lena Kukuhkan 22 Bunda PAUD Kabupaten/Kota, Target 2030 Seluruh PAUD Jadi Holistik Integratif
![]() |
| Bunda PAUD Provinsi NTT Asti Laka Lena mengukukan Bunda PAUD dari 22 kabupaten/kota se-NTT. Foto: Ocep Purek |
Pengukuhan ini menandai penguatan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi penting pembangunan sumber daya manusia di NTT.
Acara dimulai dengan pembacaan naskah pengukuhan oleh Bunda PAUD Provinsi NTT. Sebelum membacakan ikrar, Asti Laka Lena sempat bertanya kepada seluruh peserta tentang kesediaan mereka untuk dikukuhkan.
Para Bunda PAUD kabupaten/kota kemudian mengikuti ikrar bersama yang berisi empat komitmen utama:
1. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
2. Mendedikasikan diri untuk mendukung pengembangan pendidikan anak usia dini dengan tenaga, pikiran, bantuan, dan perhatian.
3. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Bunda PAUD untuk kepentingan program-program pendidikan anak usia dini.
4. Bekerja sama dengan berbagai stakeholder serta mitra PAUD dalam pengembangan layanan PAUD.
Prosesi dilanjutkan dengan pembacaan ikrar secara serentak yang dipandu oleh Bunda PAUD Provinsi NTT, penyematan selendang dan pin kepada para Bunda PAUD kabupaten/kota, serta penandatanganan berita acara.
Dalam kesempatan ini, Bunda PAUD Provinsi NTT secara simbolis menyematkan selendang dan pin kepada perwakilan dari daerah-daerah berikut:
Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu,Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Rote Ndao
Dengan demikian, seluruh 22 kabupaten/kota di NTT kini memiliki Bunda PAUD yang telah dikukuhkan secara resmi.
Dalam sambutannya, Nyonya Mindriyati Astiningsih Laka Lena menekankan pentingnya peran Bunda PAUD sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini.
“Bunda PAUD memiliki peran penting sebagai penggerak utama dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sejak usia dini. Kita tahu bersama bahwa masa anak usia dini adalah masa paling peka yang menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, sosial-emosional, dan spiritual di tahap selanjutnya,” ujar Asti.
Ia menambahkan bahwa peran Bunda PAUD tidak sebatas seremonial, melainkan harus menjadi panutan dalam mendidik anak sejak dini, mendukung kebijakan pemerintah, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam arahannya, Asti Laka Lena menyampaikan empat poin penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh para Bunda PAUD kabupaten/kota:
1. Akses PAUD Merata. Bunda PAUD sebagai garda terdepan di daerah harus memastikan seluruh anak usia dini mendapatkan akses terhadap layanan PAUD, termasuk di desa-desa dan pelosok.
2. Kesejahteraan Pendidik. Perhatian khusus harus diberikan pada kapasitas dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan PAUD hingga ke wilayah terpencil, termasuk hak atas penghasilan yang layak.
3. Pemahaman Orang Tua dan Keluarga. Bunda PAUD harus mendorong peningkatan pemahaman orang tua mengenai pola asuh, pemenuhan gizi sejak dalam kandungan, perbaikan fasilitas sanitasi, dan lingkungan sehat untuk mendukung tumbuh kembang anak.
4. Perlindungan Anak. Penting untuk memperkuat sistem perlindungan anak usia dini, termasuk layanan akta kelahiran, serta perhatian khusus bagi anak dengan kebutuhan khusus yang sering kali luput dari kebijakan dan anggaran.
“Semua poin ini tentu membutuhkan kerja keras, kemauan, dedikasi, dan dukungan bersama dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga desa, bersama mitra dan masyarakat,” tegas Asti.
Asti juga menegaskan bahwa target utama pembangunan PAUD di NTT adalah menjadikan seluruh lembaga PAUD sebagai PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) pada tahun 2030.
PAUD HI mencakup lima aspek penting: pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan. Model ini diharapkan mampu mewujudkan generasi NTT yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
“Dalam mendukung pelaksanaan PAUD HI di NTT, sangat diperlukan kemitraan dan sinergi lintas sektor serta lembaga. Hanya dengan kolaborasi, kita bisa mewujudkan anak-anak NTT yang tumbuh sehat, berkualitas, dan siap menghadapi masa depan,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Bunda PAUD Provinsi NTT memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD (Himpaudi), serta seluruh mitra yang telah mendukung program pendidikan anak usia dini di NTT.
Ia menekankan pentingnya program-program strategis seperti peningkatan kapasitas guru, program parenting, pengadaan alat permainan edukatif berbahan dasar alam, serta buku bacaan anak.
“Saya percaya, dengan kemitraan yang solid dan komitmen yang tulus, kita akan mampu mewujudkan anak-anak NTT yang sehat, bahagia, dan percaya diri. Inilah wujud nyata cinta kita untuk masa depan NTT yang lebih baik,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek
