News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur Melki Buka Retret 330 Pejabat NTT: Saatnya Birokrasi Berubah, Profesional dan Transformatif

Gubernur Melki Buka Retret 330 Pejabat NTT: Saatnya Birokrasi Berubah, Profesional dan Transformatif

Sambutan Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam acara Retret Pejabat Struktural Eselon II, III, dan IV Lingkup Pemerintah Provinsi NTT. Foto: Ocep Purek 
Belu,NTTpride.com— Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena membuka secara resmi Retret Pejabat Struktural Eselon II, III, dan IV Lingkup Pemerintah Provinsi NTT di Aula Universitas Pertahanan (Unhan) RI Belu, Selasa (23/9/2025) malam.

Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Belu, Willy Lay, Dekan Politeknik Unhan Ben Mboi, Brigjen Ir. Kristijarso, S.IP, MM beserta jajaran, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu dan undangan lainnya.

Acara pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Gubernur Melki kepada perwakilan pejabat eselon II, III, dan IV.

Kepala BKD NTT, Yosef Rasi selaku Ketua Panitia melaporkan bahwa retret ini digelar untuk mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, yakni “Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan” dengan semangat “Ayo Bangun NTT”.

Untuk mewujudkan visi itu dibutuhkan kepemimpinan birokrat yang tangguh, reflektif, serta mampu membangun sinergi. Retret ini dirancang sebagai forum pembelajaran, penajaman referensi, dan revitalisasi kepemimpinan birokrasi sehingga para pejabat dapat menyatukan gerak dan arah dalam pelayanan publik yang profesional, beridentitas, dan transformatif,” jelas Yosef.

Ia menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan didasari regulasi yang mendukung pengembangan kapasitas aparatur, di antaranya:

1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan strategis pejabat eselon II, III, dan IV.

2. Membentuk komitmen bersama lintas perangkat daerah untuk bekerja secara kolaboratif, adaptif, dan penuh integritas.

3. Menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat persatuan, sekaligus mendorong perubahan pola pikir dan identitas birokrasi yang lebih maju.

Retret ini diikuti 677 pejabat, dibagi dua gelombang: gelombang pertama 330 peserta (23–27 September 2025) dan gelombang kedua 347 peserta (1–5 Oktober 2025).

Metode pembelajaran yang digunakan berupa ceramah inspiratif, diskusi, kepemimpinan strategis, wawasan kebangsaan, serta praktik lapangan. Narasumber berasal dari akademisi, praktisi, hingga pejabat lintas OPD yang relevan.

Selain pembelajaran di kelas, retret ini juga menyentuh aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat. Yosef Rasi menyampaikan beberapa agenda pendukung, di antaranya:

Bantuan dari Gubernur kepada 25 nelayan di Belu, berupa keranjang dari Dinas Pertanian. Bantuan kesehatan bagi anak-anak  stunting, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten.

Kunjungan peserta ke desa One Village One Product (OVOP). Para pejabat tidak hanya berkunjung, tetapi juga diwajibkan membelanjakan produk lokal desa, sebagai dukungan nyata terhadap program OVOP.

Sumbangan sukarela peserta retret untuk masyarakat Belu. Yosef berharap langkah ini menjadi bentuk solidaritas aparatur pemerintah terhadap masyarakat.

Retret ini tidak hanya bicara teori kepemimpinan, tetapi juga menyentuh kehidupan masyarakat. Melalui aksi sosial dan kunjungan desa, kita ingin menghadirkan birokrasi yang peduli, sekaligus membantu menggerakkan ekonomi lokal,” pungkas Yosef.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menekankan bahwa retret ini adalah ruang pembelajaran dan refleksi yang harus dimanfaatkan secara sungguh-sungguh oleh para pejabat birokrasi.

Peserta retret adalah orang-orang terpilih. Saya berharap bapak-ibu semua pulang dengan cara berpikir dan bertindak yang berbeda dalam mengurus pemerintahan. Nikmati proses ini sebagai bagian dari sejarah hidup dan pengabdian kita bagi NTT,” ujar Gubernur.

Melki kemudian berbagi pengalamannya ketika mengikuti pendidikan di Magelang. Dalam tujuh hari kegiatan, ia belajar banyak hal, mulai dari memahami kondisi bangsa dan dunia, hingga pentingnya kebersamaan dan konsolidasi dalam menemukan solusi.

Kadang bukan hanya materi yang membuat kita belajar, tetapi juga kebersamaan, diskusi, dan pengalaman bersama. Itu memperkuat batin kita sebagai pemimpin,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan dalam mengikuti seluruh proses retret. Tidak ada alasan untuk absen atau menghindar dari kegiatan yang sudah dijadwalkan.

Kalau kita melewati semua tahapan dengan baik, kita akan semakin terlatih menjadi birokrat yang disiplin, konsisten, dan terbuka pada pembelajaran. Itulah kunci untuk membentuk birokrasi yang kuat,” tegas Melki.

Melki menekankan bahwa retret ini bukan sekadar acara formal, melainkan titik awal perubahan pola pikir birokrasi NTT.

Dengan semangat Ayo Bangun NTT, mari kita jadikan retret ini sebagai pijakan untuk bekerja lebih profesional, transformatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Kita ingin pejabat NTT keluar dari zona nyaman, punya jiwa kepemimpinan yang reflektif, sekaligus mampu melayani rakyat dengan sepenuh hati,” pungkasnya.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melki secara resmi membuka kegiatan Retret Pejabat Struktural Lingkup Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2025. Acara ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada perwakilan eselon II, III, dan IV.

Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya nyatakan Retret Strategi Pejabat Struktural Lingkup Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2025 dibuka secara resmi,” ucap Gubernur diiringi tepuk tangan peserta.


Editor: Ocep Purek 





TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.