Gubernur Melki Kunjungi Manggarai Barat: Dorong Ekonomi Merata dan Akses Kesehatan Setara
![]() |
Gubernur NTT, Melki Laka Lena melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Manggarai Barat. Foto: Tim |
Dalam lawatan perdananya ke kawasan super premium tersebut sejak menjabat sebagai Gubernur, Melki didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, bersama jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD Kabupaten di Kantor Bupati Manggarai Barat.
Dalam suasana yang akrab namun penuh semangat kerja, Gubernur Melki memberikan arahan strategis kepada para pejabat daerah.
Ekonomi Harus Tumbuh untuk Semua, Bukan Segelintir
Bertempat di Ruang Rapat Bupati, Gubernur Melki menekankan pentingnya membangun sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam percepatan pembangunan, khususnya di sektor ekonomi dan pariwisata.
“Mabar ini potensi pariwisatanya besar sekali. Kita dorong agar ekonominya bisa tumbuh merata dan tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang,” tegasnya.
Ia menyoroti perlunya memastikan bahwa manfaat dari geliat pariwisata di Labuan Bajo benar-benar sampai ke masyarakat akar rumput. Untuk itu, Gubernur Melki memperkenalkan program unggulan One Village One Product (OVOP) yang kini diperluas dengan pembangunan NTT Mart terbesar di Labuan Bajo.
“Puncak dari NTT Mart itu yang paling besar nanti di Labuan Bajo karena ini pintu keluar masuk ke banyak tempat, baik nasional maupun internasional. Dan mayoritas produk yang dijual nanti adalah produk Manggarai Barat,” jelasnya, menegaskan bahwa setiap desa harus bangga dengan produk lokalnya.
Melki berharap kolaborasi yang erat antara pemerintah provinsi dan daerah akan mempercepat realisasi program ini.
“Kami harap agar melalui pertemuan ini, kita bisa detailkan lagi untuk buat NTT Mart terbesar di Labuan Bajo ini,” ungkapnya.
Menurutnya, kemandirian ekonomi adalah kunci untuk keluar dari ketergantungan, apalagi di tengah derasnya arus wisatawan dan produk dari luar daerah.
“Menjadi lucu kalau kita orang NTT cuma jadi penonton di rumah sendiri. Sudah saatnya kita bangun kemandirian ekonomi,” tegasnya.
Perkuat Jaminan Kesehatan dan Layanan Dasar
Usai memberikan arahan kepada para pimpinan OPD, Gubernur Melki melanjutkan kunjungan dengan berdialog bersama para Camat, Kepala Puskesmas, Lurah, dan Kepala Desa se-Kabupaten Manggarai Barat.
Agenda utama dalam forum ini adalah evaluasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ende, Nara Grace Ginting, melaporkan bahwa Kabupaten Manggarai Barat telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) Prioritas artinya hampir seluruh warga telah terdaftar dan aktif sebagai peserta BPJS.
“Dari lima kabupaten di wilayah kerja kami, Manggarai Barat adalah yang tertinggi capaian UHC Prioritasnya,” jelas Grace, yang juga menyebut hal ini sebagai pencapaian istimewa bagi masyarakat setempat.
Gubernur Melki menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam mendukung program kesehatan nasional. Ia menyampaikan bahwa melalui APBD Provinsi, Pemprov NTT telah menanggung iuran BPJS Kesehatan untuk 1.446 jiwa warga Manggarai Barat yang membutuhkan.
Namun demikian, Melki juga menyoroti pentingnya ketersediaan tenaga kesehatan di setiap desa, sesuai amanat UU No. 36 Tahun 2014.
“Kalau sesuai undang-undang kesehatan, tiap desa wajib punya tiga tenaga kesehatan: bidan, perawat, dan ahli gizi. Kita harus pastikan semua desa di Manggarai Barat ini punya,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya data kependudukan yang valid.
“Semua warga wajib punya KTP. Tanpa itu, sulit akses layanan kesehatan. Yang baru lahir, segera urus NIK-nya,” ujar Gubernur dengan nada tegas namun penuh kepedulian.
Ia juga mengimbau agar seluruh masyarakat memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah pusat yang masih banyak belum diketahui masyarakat.
Optimalkan Potensi Desa dan Dorong PAD NTT
Dalam sesi penutup, Gubernur Melki kembali mengingatkan pentingnya peran desa sebagai motor penggerak ekonomi. Ia mendorong agar setiap kepala desa memetakan potensi unggulan di wilayahnya untuk dikembangkan melalui program OVOP.
“Kami di Pemprov hadir untuk memperkuat dan memfasilitasi. Tapi kerja utamanya ada di desa, kelurahan, dan kecamatan,” katanya.
Tak hanya soal ekonomi mikro, Gubernur juga memberi perhatian khusus pada optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menargetkan peningkatan PAD Provinsi NTT dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun.
Untuk itu, usai dialog, Gubernur meninjau langsung UPT Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTT di Kabupaten Manggarai Barat. Dalam kunjungan itu, ia menekankan pentingnya inovasi dan kerja keras para ASN di daerah.
“Kita punya potensi besar di Manggarai Barat, jangan disia-siakan. Pemerintah Provinsi juga sudah siapkan insentif. Tiga persen dari PAD akan jadi hak teman-teman di perangkat daerah penghasil PAD. Itu sah,” ucapnya, memberi semangat kepada ASN.
Harapan untuk Manggarai Barat dan NTT ke Depan
Kunjungan kerja Gubernur Melki Laka Lena ke Manggarai Barat bukan hanya simbol kehadiran pemerintah provinsi, tetapi juga sinyal kuat untuk kerja kolaboratif, transformasi ekonomi desa, peningkatan layanan dasar, dan penguatan keuangan daerah.
Dengan optimisme dan semangat kerja yang nyata, Melki menutup kunjungan dengan satu pesan sederhana namun kuat: "NTT harus berdiri di kaki sendiri, kuat dari desa, sehat dari rakyat, dan bangkit dari potensi yang kita miliki sendiri."
Editor: Ocep Purek