Gubernur Melki dan Wagub Johni Apresiasi Paskibraka NTT 2025: “Kerja Keras, Disiplin, dan Doa adalah Kunci”
![]() |
Foto bersama paskibraka NTT 2025 bersama Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubenur Johni Asadoma serta Ketua TP PKK Asti Laka Lena. Foto: Ocep Purek |
Pertemuan penuh keakraban ini diwarnai pesan-pesan inspiratif dari para pemimpin NTT, mulai dari pentingnya disiplin, kerja keras, doa, hingga menjadi agen perubahan dalam mencegah stunting, kemiskinan, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Turut hadir Kepala BPSDMD, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Karo Pemerintahan, Karo Administrasi Pimpinan, Plt Kaban Kesbangpol, serta Plt Dirut Bank NTT Yohanis Landu Praing yang memberikan apresiasi khusus berupa tabungan Rp1 juta untuk setiap anggota paskibraka.
Gubernur Melki menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan paskibraka NTT 2025 dalam menjalankan tugas kenegaraan pada upacara peringatan HUT ke-80 RI. Ia menekankan pentingnya memperbaiki kekurangan agar kualitas paskibraka NTT terus meningkat.
“Setiap tugas besar pasti ada tantangan. Ada momen hampir jatuh di barisan depan, tapi itu menjadi pembelajaran. Ke depan panitia, pelatih, dan pamong harus memperbaiki agar lebih baik lagi,” ujar Melki.
“Kalian sudah menjalankan tugas pertama dengan baik. Lanjutkan semangat itu di sekolah masing-masing. Jadilah teladan dalam disiplin, prestasi, dan ikut terlibat mencegah kekerasan terhadap perempuan serta anak. Itu penting, karena kalian adalah wajah masa depan NTT,” tegasnya.
Wagub Johni mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai atlet tinju hingga meraih medali emas pertama bagi NTT di SEA Games 1983. Menurutnya, kesuksesan tidak datang secara instan, tetapi dari kerja keras, disiplin, dan kemampuan mengurus diri sendiri.
“Kalau mau sukses, jangan malas. Mulailah dengan hal sederhana, seperti merapikan tempat tidurmu. Itu tanda kamu bisa mengurus dirimu sendiri,” katanya.
“Saya dulu rajin berlatih. Teman-teman berlatih seminggu tiga kali, saya berlatih sehari tiga kali. Hasilnya, saya bisa sampai ke SEA Games dan Olimpiade. Kesuksesan itu kerja keras, kerja cerdas, kerja sama, dan doa. Jangan lupa doa orang tua, itu yang akan membawa kalian menuju keberhasilan,” tegas Johni.
Ia juga mengingatkan agar generasi muda NTT tidak terlena dengan teknologi seperti gawai, tetapi mengatur waktu untuk belajar, membantu orang tua, dan membangun karakter positif.
Ketua TP PKK NTT, Asti Laka Lena, menyampaikan kebanggaan sebagai orang tua sekaligus pembina terhadap capaian paskibraka. Ia menekankan pentingnya jejaring persahabatan dalam komunitas paskibraka yang harus dijaga untuk masa depan.
“Kalian adalah aset NTT masa depan. Jaga semangat, kerja keras, dan disiplin. Jangan berhenti setelah purna tugas, tetaplah aktif dalam komunitas, karena itu akan berguna bagi masa depan,” ujar Asti.
“Saya harap kalian menjadi duta-duta anti kekerasan. Jangan jadi pelaku, jangan pula jadi korban. Mari bersama melawan stunting, kemiskinan ekstrem, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalian bisa menjadi agen perubahan untuk NTT yang lebih baik,” tambahnya.
Ia juga mendorong keterlibatan anggota paskibraka dalam forum anak NTT maupun program pembinaan generasi muda lainnya, agar tetap produktif dan berkontribusi setelah purna tugas.
Plt Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing, memberikan apresiasi khusus dengan menghadiahkan tabungan Rp1 juta kepada setiap anggota paskibraka. Menurutnya, pendidikan literasi keuangan penting untuk membentuk generasi muda yang mandiri dan siap menghadapi tantangan.
“Paskibraka bukan sekadar soal mengibarkan bendera, tapi juga soal menjaga harga diri bangsa. Kami berharap kalian menjadi agen perubahan, termasuk dalam literasi dan inklusi keuangan,” jelasnya.
“Tabungan Rp1 juta ini kami berikan sebagai bentuk apresiasi. Semoga memotivasi kalian untuk rajin menabung dan menyiapkan masa depan,” pungkas Yohanis.
Plt Kepala Kesbangpol NTT, Regina Maria Manbait, yang hadir dalam acara ini menyampaikan rasa haru karena mendapatkan penghargaan dari Gubernur dan Wakil Gubernur menjelang masa purnanya. Ia mengungkapkan rencana membentuk wadah alumni paskibraka sebagai Duta Pancasila.
“Ini penghargaan luar biasa dari Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, apalagi menjelang masa purna tugas saya. Ke depan kita akan bentuk alumni Paskibraka sebagai Duta Pancasila. Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mendukung anak-anak yang ingin masuk sekolah kedinasan,” ujar Regina.
Acara ditutup dengan sesi dialog yang dipimpin langsung oleh Gubernur Melki Laka Lena. Para anggota paskibraka dari berbagai daerah diberi kesempatan berbagi motivasi mereka dalam mengikuti Paskibraka NTT 2025.
Selain itu, para pelatih dan tim medis juga menyampaikan pengalaman mereka selama mendampingi proses pelatihan hingga suksesnya upacara pengibaran bendera merah putih di Kupang.
Audiensi ini bukan sekadar ajang apresiasi, tetapi momentum pembentukan karakter generasi muda NTT. Pesan utama dari para tokoh jelas: masa depan NTT ada di tangan generasi muda yang rajin, tangguh, disiplin, dan berani berubah.
Editor: Ocep Purek