News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur NTT Melki Tegaskan Perpustakaan Desa sebagai Pilar Literasi dan Pemberdayaan NTT

Gubernur NTT Melki Tegaskan Perpustakaan Desa sebagai Pilar Literasi dan Pemberdayaan NTT

Gubernur NTT Melki Laka Lena menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi NTT Tahun 2025. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTpride.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan pentingnya kehadiran perpustakaan desa dan kelurahan sebagai pusat literasi, rumah belajar, sekaligus ruang kreasi masyarakat. 

Hal itu disampaikan Gubernur saat bertemu dan menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi NTT Tahun 2025, yang digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT di Ruang Rapat Gubernur, Selasa (26/8/2025).

Dalam arahannya, Gubernur Melki menyinggung pergeseran budaya membaca akibat derasnya arus digitalisasi. Menurutnya, meski teknologi informasi membawa banyak kemudahan, ia juga menimbulkan dampak negatif, terutama pada minat baca generasi muda.

Digitalisasi memang memberi kemudahan, tetapi tidak selamanya positif. Banyak anak-anak kita sekarang lebih mengandalkan TikTok atau YouTube sebagai rujukan, bukan membaca buku. Padahal buku adalah jendela dunia, jendela Indonesia, dan jendela NTT,” tegas Melki.

Ia menekankan bahwa membaca buku fisik memberikan pengaruh lebih kuat terhadap daya ingat, pemahaman, dan penguasaan ilmu pengetahuan dibanding hanya mengonsumsi konten digital.

Beberapa negara maju sekarang justru mulai kembali ke buku fisik dan catatan tangan. Karena membaca, mencatat, lalu mengulang dari buku tulis membuat pengetahuan lebih terekam lama di kepala. Itu sebabnya, perpustakaan di desa menjadi penting untuk menjaga budaya baca ini,” ujarnya.

Melki menegaskan bahwa keberadaan perpustakaan di desa tidak hanya sebatas penyedia buku, tetapi juga harus menjadi pusat kreativitas masyarakat.

Perpustakaan itu bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi bisa menjadi rumah belajar, rumah kreasi, bahkan pusat pemberdayaan ekonomi. Dari diskusi dan literasi, bisa lahir gagasan untuk membangun desa lebih maju, cerdas, sehat, sejahtera, dan berkelanjutan,” kata Gubernur.

Ia berharap ke depan seluruh desa dan kelurahan di NTT memiliki perpustakaan aktif. Menurutnya, dari total lebih dari 3.100 desa dan 340 kelurahan di NTT, masih banyak yang belum memiliki perpustakaan.

 “Mari kita dorong bersama agar semua desa dan kelurahan punya perpustakaan. Literasi ini penting agar masyarakat kita naik kelas, bukan sekadar mengikuti arus digital tanpa arah,” tambahnya.

Dalam arahannya, Gubernur Melki juga menyinggung pentingnya menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. Ia bahkan mengusulkan agar kantor-kantor pemerintah menyediakan ruang ramah anak.

Anak-anak jangan dijauhkan dari dunia literasi. Kalau bisa, di kantor-kantor juga ada ruang untuk anak-anak, supaya mereka bisa ikut orang tuanya sambil tetap belajar dan bermain. Literasi itu menyentuh otak, mata, dan hati, dan harus dimulai sejak kecil,” ujarnya.

Melki menambahkan bahwa dirinya pun membiasakan membaca buku saat bepergian. 

Saya ini kalau naik pesawat, biasanya pasti beli buku. Ada saja buku bagus di bandara, saya beli dulu dan baca sebagai tambahan wawasan sebelum masuk rapat atau acara penting,” ungkapnya.

Plt. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Stefanus G. de Rosari, SE, dalam laporannya menjelaskan maksud dan tujuan lomba adalah untuk meningkatkan kualitas dan peran perpustakaan desa/kelurahan dalam mendukung pembangunan literasi serta kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memotivasi pengelola agar lebih inovatif dalam memberikan pelayanan. Dari total 1.190 perpustakaan desa/kelurahan di NTT, tahun ini hanya tujuh perpustakaan dari enam kabupaten/kota yang mendaftar mengikuti lomba,” jelas Stefanus.

Proses lomba berlangsung dari 20–25 Juli 2025 dengan penilaian oleh tim juri independen yang terdiri dari akademisi dan praktisi literasi, antara lain: Prof. Dr. Den MP (Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi NTT), Bagus (pustakawan Undana), dan Krisno Hidayat (Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Kupang, berhalangan hadir).

Daftar Pemenang Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Terbaik 2025

Juara I – Perpustakaan Sahabat Baca Desa Kalikur, Kabupaten Lembata (nilai 989,16) – hadiah Rp5 juta

Juara II – Perpustakaan Desa Geliting, Kabupaten Sikka (nilai 917) – hadiah Rp4 juta

Juara III – Perpustakaan Desa Tapempah, Kabupaten TTU (nilai 914,67) – hadiah Rp3,5 juta

Harapan I – Perpustakaan Tunbeis, Kelurahan Oepura, Kota Kupang (nilai 874,67) – hadiah Rp3 juta

Harapan II – Perpustakaan Pojok Ilmu, Kelurahan Merdeka, Kota Kupang (nilai 872,2) – hadiah Rp2,5 juta

Harapan III – Perpustakaan Desa Ponggeok, Kabupaten Manggarai (nilai 556,89) – hadiah Rp2 juta

Stefanus menambahkan, ada satu peserta yang gugur dalam proses verifikasi karena perpustakaan yang diajukan bukan perpustakaan desa, melainkan taman baca masyarakat.


Editor: Ocep Purek 







TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.