Gubernur NTT Melki Laka Lena Warning ASN Malas, Ingatkan Pentingnya Komunikasi Publik
![]() |
Gubernur NTT Melki Laka Lena memimpin apel bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi NTT di halaman Kantor Gubernur. Foto: Ocep Purek |
Apel ini diikuti oleh 5.701 ASN, Apel kekuatan kali ini dihadiri oleh 4.672 ASN, sementara 232 ASN sedang tugas, 126 cuti, 148 sakit, 66 ASN ijin, yang sedang memasuki masa persiapan pensiun (MPP) sebanyak 7 orang, serta 450 lainnya terlambat.
Dalam arahannya, Gubernur Melki memberikan penekanan pada disiplin ASN, komunikasi publik, evaluasi kebijakan, hingga apresiasi terhadap kesuksesan Tour de EnTeTe 2025 dan capaian pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Melki menegaskan pentingnya kedisiplinan ASN sebagai titik awal perubahan di NTT. Ia meminta agar laporan absensi tidak berhenti pada catatan rutin, tetapi diikuti dengan tindak lanjut terhadap ASN yang berulang kali terlambat atau tidak hadir.
“Seperti sudah saya sampaikan berkali-kali, data kehadiran jangan hanya berhenti di atas kertas. Mulai minggu ini, saya minta laporan nama ASN yang terlambat atau tidak hadir diberikan per unit, per biro, per dinas. Jangan sampai nama yang sama muncul terus tanpa ada perlakuan khusus dari pimpinan,” tegasnya.
Menurut Melki, perubahan di NTT harus dimulai dari diri sendiri, dari unit kerja, hingga menyebar ke seluruh lingkup pemerintahan. Ia menekankan bahwa “virus malas” lebih cepat menular daripada semangat rajin, sehingga pimpinan wajib menindak ASN yang tidak disiplin agar tidak menulari yang lain.
Selain soal kedisiplinan, Gubernur Melki juga menekankan pentingnya komunikasi publik yang jelas dalam setiap kebijakan pemerintah. Ia menilai maksud baik pemerintah sering kali tidak dipahami masyarakat bila tidak disampaikan dengan cara yang tepat.
“Kadang menurut kita sudah jelas, tapi publik belum tentu memahami. Apalagi program yang berpotensi menimbulkan kontroversi, komunikasi publik menjadi kunci,” ujarnya.
Melki mencontohkan program pelatihan ASN di Universitas Pertahanan (Unhan) yang menuai pro-kontra. Menurutnya, program tersebut baik dan bermanfaat, tetapi membutuhkan komunikasi publik yang lebih matang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun kekecewaan di kalangan ASN maupun masyarakat.
Ia juga mengingatkan agar dalam pelatihan, semua ASN meninggalkan atribut jabatan agar dapat berbaur sebagai peserta.
“Kita semua harus terbiasa melepas jabatan dalam forum tertentu, seperti ketika di rumah ibadah. Dalam pelatihan pun, atribut jabatan harus dilepas agar interaksi lebih setara,” katanya.
Melki juga menyoroti polemik terkait Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor kelautan dan perikanan. Ia menekankan bahwa kebijakan publik seharusnya melalui konsultasi yang memadai sebelum diterapkan.
“Saya tidak merasa kebijakan ini salah total, tapi prosesnya harus diperbaiki. Kita harus mendengarkan masukan masyarakat agar kebijakan tidak memberatkan. Publik harus dilibatkan secara bermakna,” tegasnya.
Melki meminta Dinas Kelautan dan Perikanan segera melakukan konsultasi dengan para pihak agar kebijakan dapat diterima dan dijalankan secara baik. Ia menegaskan bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memiliki klausul perbaikan bila ditemukan kekeliruan di kemudian hari.
Dalam arahannya, Gubernur Melki juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh ASN, pemerintah kabupaten/kota, aparat keamanan, serta mitra swasta atas suksesnya Tour de EnTeTe 2025, ajang balap sepeda internasional pertama yang digelar di NTT.
“Kita buktikan bahwa NTT mampu menggelar event besar tingkat dunia. Saya mendapat respon positif dari berbagai pihak, dalam dan luar negeri. Ini bukti kita bisa menjadi elang-elang yang terbang tinggi,” ungkapnya.
Event ini didukung anggaran dari APBD I, serta Bank NTT, masing-masing sebesar Rp5 miliar. Menurut Melki, seluruh penggunaan anggaran akan dipertanggungjawabkan secara transparan dengan sistem kurasi agar lebih efisien.
“Saya pastikan semua akan dipertanggungjawabkan sesuai standar akuntansi pemerintah. Biarkan pro-kontra menjadi urusan Gubernur, yang penting kita bekerja dengan benar,” tegasnya.
Gubernur Melki juga menyampaikan capaian penting terkait pertumbuhan ekonomi NTT. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 5,44%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12%.
“Kekuatan utama kita ada di sektor pertanian yang menyumbang 30% pertumbuhan dan menyentuh lebih dari 60% masyarakat NTT. Dari total 5,7 juta penduduk, lebih dari 3 juta orang diuntungkan dari perkembangan sektor pertanian,” jelasnya.
Melki menegaskan, capaian ini harus dijaga dengan pengelolaan belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, serta dukungan sektor swasta. Ia juga menyinggung keberhasilan penyelenggaraan Popda dan Piala Gubernur Tinju di Alor sebagai bukti konsistensi pembangunan di berbagai bidang.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa disiplin ASN, komunikasi publik yang baik, keterlibatan masyarakat dalam kebijakan, serta transparansi pengelolaan program akan menjadi kunci NTT bergerak maju.
“Semua yang kita kerjakan harus memberi dampak nyata bagi rakyat. Mari kita jaga semangat kerja bersama agar NTT tetap tumbuh dan berkembang. Tuhan memberkati kita semua,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek