Hadiri Pelepasan Satgas Pamtas, Gubernur Melki: TNI di Perbatasan Bukan Sekadar Menjaga, tapi Mendidik dan Membina
![]() |
Para prajurit menunjukkan yel-yel sambil mengangkat Gubernur NTT Melki Laka Lena. Foto: Ocep Purek |
Hal itu disampaikan Gubernur Melki saat menghadiri Upacara Pelepasan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–RDTL Yonif 741/GN dan Yonarhanud 15/DBY di Lapangan Mako Kodaeral VII Kupang, Kamis (25/9/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Kapolda NTT, Bupati TTU, Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Komandan Lanud El Tari Kupang, Komandan Kodaeral VII, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, serta Kepala Badan Intelijen Negara Daerah NTT.
Dalam wawancara usai acara, Gubernur Melki menekankan bahwa kawasan perbatasan adalah beranda terdepan bangsa yang mencerminkan kedaulatan, keamanan, dan martabat negara.
“Kawasan perbatasan negara merupakan beranda terdepan yang merefleksikan kedaulatan, keamanan, dan martabat suatu bangsa. Di perbatasan darat antara Republik Indonesia (RI) dan Republica Democratica de Timor Leste (RDTL), tugas mulia ini diemban oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari TNI. Dua Batalyon yang telah menunjukkan dedikasi dan peran strategis luar biasa dalam beberapa tahun terakhir adalah Batalyon Infanteri 741/Garuda Nusantara (Yonif 741/GN) dan Batalyon Artileri,” ungkapnya.
Gubernur Melki menjelaskan, di wilayah terpencil seperti perbatasan, negara sering kali hadir melalui sosok prajurit TNI.
“Menyadari hal ini, Yonif 741/GN dan Yonarhanud 15/DBY diharapkan secara proaktif terjun ke tengah masyarakat, membantu mengatasi kesulitan mereka. Program-program seperti TNI Mengajar di sekolah-sekolah perbatasan yang kekurangan guru menjadi napas baru bagi pendidikan anak-anak. Para prajurit dapat dengan sabar membantu mengajar membaca, menulis, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak,” jelasnya.
Selain bidang pendidikan, menurut Gubernur, TNI juga memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
“Di bidang kesehatan, mereka menyelenggarakan layanan kesehatan gratis, dan pengobatan massal seperti operasi bibir sumbing. Tindakan nyata ini membangun ikatan emosional yang kuat dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap TNI, yang pada gilirannya memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta,” katanya.
Lebih jauh, Gubernur Melki juga menyoroti kontribusi prajurit TNI dalam mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting di NTT.
“Mereka bukan cuma menjaga wilayah perbatasan dari aspek pertahanan negara, tetapi juga saya mendapatkan kabar bahwa mereka yang bertugas di daerah perbatasan itu mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan misalnya seperti penanganan stunting bagi ibu menyusui dan anak-anak. Juga tentu sebagian yang saya dengar itu mereka membantu memberikan edukasi kepada masyarakat atau juga mungkin membantu masyarakat dalam aspek pengetahuan dan sharing pengalaman,” tambahnya.
Dalam bidang pembangunan, Gubernur Melki menegaskan bahwa prajurit Satgas Pamtas sering kali menjadi motor penggerak gotong royong masyarakat.
“Peran ketiga adalah sebagai akselerator pembangunan dan peningkatan kualitas hidup. Para prajurit Satgas Pamtas sering kali menjadi motor penggerak kegiatan gotong royong untuk membangun atau memperbaiki infrastruktur vital. Mereka turut serta dalam perbaikan jalan desa, pembangunan jembatan darurat, renovasi tempat ibadah, dan pembuatan fasilitas air bersih. Upaya-upaya ini mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya sangat signifikan dalam meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah perbatasan dengan daerah lain,” ujar Gubernur Melki.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada para prajurit yang bertugas di perbatasan.
“Jadi tentu terima kasih kepada semua teman-teman TNI yang sudah bertugas. Terutama tadi saya cek dari Udayana ada yang dari Mataram, dan ada yang sebagian besar dari Ponorogo dan Semarang. Terima kasih buat semua dedikasi yang sudah diberikan dan semoga mereka semua diberikan kesehatan dengan baik dan juga mendapatkan juga berbagai promosi ke depannya sebagai tentara,” ungkapnya.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan prajurit TNI selama bertugas di perbatasan akan menjadi bekal penting untuk pengembangan diri dan peningkatan kapasitas mereka di masa depan.
“Tentu yang sudah diajarkan ini menjadi bekal bagi teman-teman di perbatasan untuk semakin berkembang. Sekali lagi ini bukan cuma kerja pertahanan negara saja, tetapi ada aspek kesehatan untuk stunting, aspek pendidikan, dan juga ada pembelajaran di aspek pengetahuan pertanian dan perkebunan,” kata Gubernur Melki.
Gubernur juga memberikan pesan khusus bagi prajurit yang baru berangkat maupun yang telah selesai menjalankan tugasnya.
“Dan buat yang sudah bertugas dan kembali hari ini tentunya mereka sudah mendapatkan sharing pengalaman dari senior-senior mereka yang sudah balik hari ini. Tentu kami berharap agar selain tugas pertahanan negara yang menjadi kewajiban utama, tetapi juga di waktu-waktu senggang mereka membantu edukasi masyarakat di aspek stunting, pertanian perkebunan, dan peternakan, dan juga aspek-aspek lainnya,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan selalu mendukung kehadiran TNI di perbatasan.
“Kami juga nanti kalau ke daerah perbatasan pasti akan mengunjungi mereka. Tadi ada beberapa di antaranya saya pernah ketemu ketika berkunjung ke daerah sebagai dansatgas, juga pernah saya bertemu dengan mereka di batas negara,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek