Dr Aqua Puji Gaya Komunikasi Gubernur Melki: Pemimpin yang Mendengarkan dengan Hati
![]() |
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto: Ocep Purek |
Kupang, NTTpride.com- Pertemuan pertama antara Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena berlangsung akrab, terbuka, dan sarat inspirasi.
Keduanya berdialog secara blak-blakan dan reflektif tentang kepemimpinan, komunikasi publik, serta pembangunan manusia NTT yang berdaya.
Pertemuan itu terjadi pada Kamis (9/10/2025) di Kupang, dimulai dari perjumpaan pagi di Aula Rektorat Universitas Katolik Widya Mandira saat peluncuran dua buku karya jurnalis Kompas, Frans Pati Herin, dan berlanjut dengan pertemuan lebih mendalam di kantor Gubernur NTT pada siang harinya.
Selama lebih dari satu jam, Gubernur Melki dan Dr Aqua berdiskusi kritis tentang berbagai isu aktual di Nusa Tenggara Timur mulai dari penguatan karakter masyarakat, budaya literasi, hingga pentingnya komunikasi efektif dalam birokrasi dan pelayanan publik.
Gubernur Melki mengaku menikmati percakapan yang penuh gagasan dan nilai kemanusiaan itu.
“Asyik diskusi dengan Pak Aqua. Selain wawasannya luas, beliau juga punya banyak pengalaman dan jaringan pertemanan yang luar biasa. Ngobrolnya nyambung dan inspiratif,” ujar Melki.
Diskusi tersebut mencerminkan keterbukaan Melki sebagai pemimpin muda yang senang berdialog dan belajar dari berbagai tokoh bangsa.
Sementara itu, Dr Aqua Dwipayana mengapresiasi gaya komunikasi Gubernur Melki yang dinilainya terbuka, responsif, dan menghargai siapa pun yang diajak bicara. Bagi Dr Aqua, karakter seperti ini menjadi kunci kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan dan kemajuan daerah.
“Komunikasi Pak Melki keren sekali. Ia mendengarkan dengan tulus dan berbicara dengan hati. Itu salah satu modal penting sebagai gubernur untuk memajukan NTT,” puji Dr Aqua.
Sebagai motivator yang dikenal luas di berbagai instansi dan lembaga pemerintahan, Dr Aqua melihat bahwa gaya kepemimpinan komunikatif seperti yang ditunjukkan Melki Laka Lena dapat menjadi contoh bagi para pemimpin daerah lainnya di Indonesia.
Pertemuan antara dua tokoh ini bukan sekadar ajang silaturahim, melainkan juga ruang kolaboratif untuk saling belajar dan memperkuat semangat membangun NTT melalui pendekatan yang humanis dan komunikatif.
Keduanya sama-sama menegaskan bahwa kekuatan utama seorang pemimpin terletak pada kemampuannya berkomunikasi dengan hati, menjalin kedekatan dengan masyarakat, dan terus membuka diri terhadap ide-ide baru demi kemajuan bersama.
Editor: Ocep Purek