Gubernur Melki Apresiasi Buku The Power of Silaturahim: Karya yang Menghidupkan Nilai Kemanusiaan
Kupang,NTTpride.com-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan apresiasi tinggi terhadap buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim karya Dr Aqua Dwipayana.
Menurut Melki, buku-buku tersebut tidak hanya menarik dari sisi penulisan, tetapi juga sarat nilai-nilai kemanusiaan, motivasi, dan kebijaksanaan hidup.
“Buku ini sangat berkualitas dan bermanfaat. Saya kagum pada penulis serta orang-orang yang terus bersemangat membaca dan menulis hal-hal yang memberi inspirasi bagi banyak orang,” ujar Melki di Kupang, Rabu siang (8/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT Zet Tadung Allo menyerahkan langsung tiga buku karya Dr Aqua kepada Gubernur Melki di ruang kerjanya. Buku tersebut merupakan titipan pribadi dari Dr Aqua Dwipayana kepada Gubernur NTT.
“Pak Aqua menitipkan buku-buku ini untuk Pak Melki. Beliau ingin bersilaturahim dan banyak belajar dari pengalaman kepemimpinan Pak Melki,” tutur Zet Tadung Allo.
Penyerahan ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Zet menilai hubungan baik dan semangat belajar antar pejabat publik seperti ini mencerminkan nilai silaturahim yang menjadi pesan utama dalam karya Dr Aqua.
Gubernur Melki yang dikenal humanis dan gemar membaca itu langsung membuka serta menelusuri isi buku-buku tersebut. Ia menilai, semangat berbagi dan menjalin silaturahim yang ditulis Dr Aqua sangat relevan dengan tantangan kepemimpinan dan pelayanan publik masa kini.
“Silaturahim adalah kekuatan yang luar biasa. Melalui pertemuan dan pertukaran gagasan, kita bisa saling menginspirasi dan memperkaya diri,” kata Melki.
Ia juga menyampaikan kesiapannya untuk bertemu langsung dengan Dr Aqua Dwipayana.
“Saya sangat terbuka untuk silaturahim. Silakan Pak Aqua langsung menghubungi saya agar kita bisa berdiskusi dan belajar bersama,” tambahnya.
Pertemuan singkat antara Gubernur Melki dan Kajati Zet Tadung Allo itu mencerminkan sinergi positif antara dua figur penting di NTT yang sama-sama menjunjung nilai intelektualitas, etika, dan pembelajaran berkelanjutan.
Keduanya menegaskan bahwa membaca dan bersilaturahim bukan hanya kebiasaan pribadi, tetapi juga bagian dari cara membangun peradaban dan memperkuat karakter pelayanan publik di Nusa Tenggara Timur.
Editor: Ocep Purek