"Saya Anak Guru, Jadi Saya Tahu Perjuangan Mereka”: Gubernur Melki dan PB PGRI Sepakat Majukan Pendidikan NTT
![]() |
Gubernur NTT Melki Laka Lena menerima audiensi dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Foto: Ocep Purek |
Pertemuan tersebut berlangsung penuh keakraban dan membahas secara mendalam strategi peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan guru, serta langkah-langkah konkret membangun sistem pendidikan yang lebih kuat di NTT.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Melki Laka Lena didampingi Ketua PGRI Provinsi NTT, Dr. Samuel Haning, bersama sejumlah pengurus provinsi. Diskusi difokuskan pada bagaimana guru dapat menjadi ujung tombak transformasi pendidikan di NTT.
Prof. Unifah Rosyidi mengapresiasi keseriusan Pemerintah Provinsi NTT dalam memberi perhatian besar pada dunia pendidikan. Ia menyebutkan bahwa NTT memiliki lebih dari 14.000 guru, jumlah yang menjadi potensi besar untuk mempercepat kemajuan pendidikan jika diarahkan dengan strategi yang tepat.
“Ini potensi luar biasa yang kita miliki. Namun potensi besar itu harus dioptimalkan agar pendidikan di NTT benar-benar berkembang. PGRI melihat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah sangat dekat, dan segala hal bisa diselesaikan dengan dialog,”ujar Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Ketua Umum PB PGRI.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintahannya. Ia menyebut anggaran pendidikan NTT mencapai Rp 2,3 triliun, jumlah yang menunjukkan betapa besar perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas SDM daerah.
“Anggaran pendidikan kita sangat tinggi Rp 2,3 triliun. Sektor lain mungkin kecil, tapi pendidikan mendapat perhatian besar. Jadi jangan mengeluh. Sekarang saatnya membuktikan bahwa dengan dukungan besar ini, kualitas pendidikan dan guru di NTT harus naik kelas,” tegas Gubernur Melki Laka Lena.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi dan numerasi yang saat ini masih rendah di berbagai wilayah NTT. Menurutnya, perbaikan mutu pendidikan harus dimulai dari pembiasaan baru di sekolah dan di rumah.
“Anak-anak kalau tidak ikut gaya baru, NTT tidak akan berubah. Literasi dan numerasi kita harus diperbaiki bersama. Saya sendiri anak dari seorang guru, jadi saya tahu betul perjuangan dan peran besar guru dalam membentuk masa depan bangsa,”tambahnya dengan nada reflektif.
Sebagai simbol persaudaraan dan kolaborasi, Prof. Unifah Rosyidi mengenakan baju kebanggaan PGRI kepada Gubernur Melki Laka Lena. Momen tersebut disambut dengan senyum bahagia oleh Gubernur, yang kemudian memberikan plakat Sasando kepada Ketua Umum PB PGRI sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas dukungan organisasi guru terbesar di Indonesia itu terhadap pendidikan di NTT.
Audiensi diakhiri dengan suasana penuh semangat ketika seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu “Hymne Guru”, menegaskan komitmen bersama untuk terus mengabdi bagi kemajuan dunia pendidikan.
“Terima kasih atas kunjungan Ibu Ketua Umum PGRI dan seluruh rombongan. Mari terus berkolaborasi membangun pendidikan NTT agar kualitas anak-anak kita jauh lebih baik dengan memanfaatkan potensi besar para guru,” ujar Gubernur Melki Laka Lena menutup pertemuan.
Pertemuan antara Gubernur NTT dan PB PGRI menjadi tonggak penting kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan organisasi profesi guru. Baik pemerintah maupun PGRI bersepakat untuk memperkuat kapasitas guru, meningkatkan mutu pembelajaran, dan membangun generasi NTT yang literat, numerat, dan berkarakter unggul.
Editor: Ocep Purek