Gubernur Melki Dorong Kewirausahaan Inklusif: “Disabilitas Harus Jadi Penggerak Ekonomi NTT!”
![]() |
| Gubernur Melki saat membuka secara resmi Sosialisasi Peningkatan Peran dan Peluang Usaha Disabilitas Tingkat Provinsi NTT. Foto: Ocep Purek |
Hal itu disampaikan Gubernur saat membuka secara resmi Sosialisasi Peningkatan Peran dan Peluang Usaha Disabilitas Tingkat Provinsi NTT, yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi NTT di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Rabu (29/10/2025).
Dalam arahannya, Gubernur Melki Laka Lena menekankan bahwa pembangunan ekonomi NTT harus melibatkan semua kalangan tanpa kecuali termasuk penyandang disabilitas agar pertumbuhan tidak hanya dinikmati oleh kelompok tertentu.
“Kami ingin agar sektor swasta bertumbuh, kewirausahaan bergerak, dan semua kalangan terlibat secara partisipatif dan inklusif baik di desa, di kota, maupun teman-teman disabilitas. Semua harus ikut menggerakkan ekonomi NTT,” tegas Melki.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT tengah memperkuat program “One Village One Product” (Satu Desa Satu Produk) dan mengembangkannya menjadi “One Community One Product”, di mana setiap komunitas, termasuk komunitas disabilitas, dapat menciptakan produk khasnya sendiri.
“Kami ingin agar teman-teman disabilitas juga bisa mengembangkan potensi yang ada di daerah masing-masing. Tidak semua produk harus berupa barang fisik bisa juga karya kreatif, keterampilan, atau jasa. Yang penting, ada nilai tambah dan bisa masuk ke pasar,” ujarnya.
Dalam gaya khasnya yang lugas dan inspiratif, Gubernur Melki mencontohkan pentingnya proses pengolahan dalam meningkatkan nilai ekonomi produk lokal.
“Saya pernah lihat di Amarasi, satu tandan pisang dijual Rp5.000–Rp50.000. Tapi kalau dibuat jadi molen, harganya bisa ratusan ribu. Padahal cuma butuh tepung, minyak, dan sedikit usaha. Artinya, yang memberi nilai bukan pisangnya, tapi kreativitasnya,” jelasnya.
Melki menegaskan bahwa perubahan pola pikir dari “menjual mentah” menjadi “mengolah bernilai tambah” adalah langkah penting untuk menaikkan taraf hidup masyarakat NTT, termasuk kelompok disabilitas.
Untuk memperkuat ekosistem pasar lokal, Gubernur Melki juga menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov NTT agar mendukung produk-produk lokal melalui platform NTT Mart.
“Di NTT ada hampir 30.000 ASN. Setiap hari mereka belanja. Sekarang saya dorong supaya mereka belanja produk-produk lokal di NTT Mall. Di sana juga akan tersedia produk teman-teman disabilitas. Itu pasar pasti yang kita siapkan,” katanya.
Melki berharap, langkah ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat rantai ekonomi daerah yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Menutup arahannya, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta, terutama para pelaku usaha disabilitas dan perwakilan kementerian dari Jakarta, yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Hari ini bukan hanya seremoni, tapi langkah konkret agar teman-teman disabilitas makin berdaya dan mandiri. Pemerintah akan terus mendukung agar produk-produk mereka bisa bertemu dengan pasar yang tepat,” tandasnya.
Melki menegaskan bahwa Pemprov NTT siap menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut melalui program lintas dinas, untuk memastikan inklusi ekonomi benar-benar terjadi hingga ke tingkat akar rumput.
Kegiatan ini menjadi bagian dari visi besar Gubernur Melki Laka Lena dalam mendorong NTT sebagai provinsi kewirausahaan dan ekonomi kreatif berbasis komunitas, di mana setiap kelompok masyarakat termasuk penyandang disabilitas punya ruang dan peluang untuk tumbuh bersama.
Editor: Ocep Purek
