News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Lebih dari Tugas, Sebuah Keluarga: Momen Humanis Melki–Asti Bersama Walpri-Patwal di Rumah Rakyat

Lebih dari Tugas, Sebuah Keluarga: Momen Humanis Melki–Asti Bersama Walpri-Patwal di Rumah Rakyat

Suasana perkenalan antara Walpri dan Patwal di rumah jabatan Gubernur NTT. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTpride.com— Tawa, haru, dan kebersamaan mewarnai malam penuh makna di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (4/10/2025). Bukan pertemuan resmi, bukan pula jamuan mewah. 

Malam itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, bersama Ibu Gubernur sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Asti Laka Lena, menggelar sebuah acara sederhana: perkenalan dengan para Wakil Pribadi (Walpri), Patroli Pengawalan (Patwal), dan keluarga mereka.

Yang sederhana berubah menjadi luar biasa. Momen hangat ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan tidak hanya soal kerja dan tugas, melainkan juga tentang hati yang merangkul dan keluarga yang diperluas.

Satu per satu, enam Walpri dan empat anggota Patwal memperkenalkan diri, membawa serta istri dan anak-anak mereka. Suasana yang biasanya penuh disiplin dan protokol berubah menjadi ramah, cair, dan penuh keintiman.

Tak ada jarak antara pemimpin dan pendamping, tak ada sekat antara atasan dan bawahan. Yang ada hanyalah rasa kebersamaan sebuah keluarga besar.

Dalam suasana yang haru, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan betapa berharganya keberadaan para Walpri, Patwal, dan keluarga mereka.

Sejak dulu, saya selalu anggap yang ikut saya itu adalah keluarga. Yang sudah masuk rumah berarti keluarga. Karena itu saya minta maaf, sebab suami-suami kalian harus bekerja keras, pergi pagi pulang pagi, demi masyarakat NTT. Terima kasih karena sudah rela berbagi waktu dan tenaga demi NTT,” ucap Melki dengan suara bergetar.

Gubernur Melki juga menegaskan, Rumah Jabatan bukanlah milik pribadi, melainkan milik rakyat.

Rumah ini hanya dipinjamkan kepada saya dan istri selama lima tahun. Siapa saja bisa datang. Kalau ada kekurangan dari kami berdua, tolong maafkan. Kalau ada yang kurang tepat, tegurlah kami. Lebih baik teguran nyata daripada kasih yang tersembunyi,” tuturnya penuh ketulusan.

Tak kalah menggetarkan, Ibu Gubernur Asti Laka Lena memberikan pesan yang menyentuh. Baginya, kedekatan bukan hanya soal keakraban, tetapi juga tanggung jawab besar menjaga nama baik dan kepercayaan.

Kalian yang melekat dengan Bapak, tapi kami berharap kerja tetap profesional. Kami selalu menganggap orang yang bekerja bersama kami adalah keluarga. Jangan kecewakan kepercayaan kami. Apapun yang kita kerjakan, tolong ingat: itu semua untuk kebaikan NTT,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Ia menutup pesannya dengan harapan agar ikatan ini terus dijaga selama lima tahun masa pengabdian mereka.

Semoga kita bisa menjalani dengan baik. Karena kalian adalah cerminan kami, mari saling menjaga, saling mengingatkan, dan tetap kompak. Terima kasih, dan mohon maaf jika ada kekurangan dari kami berdua,” kata Asti, membuat suasana semakin haru.

Acara sederhana di malam itu menjadi bukti bahwa kepemimpinan Melki–Asti bukan hanya soal birokrasi dan pemerintahan, melainkan kepemimpinan yang mengutamakan hati, cinta, dan rasa kekeluargaan.

Di tengah padatnya tugas kenegaraan, mereka memilih meluangkan waktu untuk menyapa, mendengar, dan merangkul orang-orang terdekat yang selama ini setia mendampingi.

Malam itu bukan sekadar perkenalan, melainkan sebuah peristiwa humanis yang akan diingat bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tidak hanya memimpin dengan otoritas, tetapi juga dengan cinta dan kehangatan.


Editor: Ocep Purek 



TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.