Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana Dampingi Guru Malaka Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Malaka Tengah,NTTpride.com — Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di SMP Negeri 1 Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, pada 11–12 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret Undana dalam meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran di daerah perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program bertema “Perancangan dan Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Guru IPA SMP Kabupaten Malaka” ini diikuti oleh guru-guru IPA dari berbagai SMP di Kabupaten Malaka.
Tim pelaksana PKM berasal dari Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana, terdiri atas Dr. Amiruddin Supu, S.Pd., M.Si. (Ketua Pelaksana), Drs. Fakhruddin, M.Si. (Anggota Pengusul 1), Yusniati H. Muh. Yusuf, S.Si., M.Pd. (Anggota Pengusul 2), Jannes Bastian Selly, S.Pd., M.Si., M.Kes. (Anggota Pengusul 3), dan Nikodemus Umbu Janga Hauwali, S.Si., M.Si. (Anggota Pengusul 4). Kegiatan ini juga melibatkan lima mahasiswa FKIP Undana sebagai asisten lapangan.
Pelaksanaan PKM ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Rektor Undana tahun 2025 yang menekankan implementasi tagline “Undana Unggul dan Berdampak”, dengan misi menghadirkan kampus sebagai mitra solusi bagi masyarakat serta berkontribusi langsung terhadap pengembangan sumber daya manusia di daerah.
Ketua Pelaksana PKM, Dr. Amiruddin Supu, S.Pd., M.Si., menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata kontribusi akademik Undana dalam menjawab tantangan pendidikan di daerah perbatasan.
“Guru-guru di Malaka menghadapi beragam karakteristik siswa dalam satu kelas. Ada yang cepat menangkap pelajaran, ada yang membutuhkan pendekatan berbeda. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, kita ingin membekali guru agar mampu merancang dan menerapkan pembelajaran yang inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan setiap siswa,” ujar Dr. Amiruddin.
Menurutnya, pendidikan yang relevan dan kontekstual hanya bisa dicapai jika guru memiliki kompetensi adaptif dan pemahaman mendalam terhadap dinamika kelas.
“PKM ini bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan perubahan paradigma mengajar,” tegasnya.
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kapasitas guru dalam: Memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi. Menyusun dan mengadaptasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis diferensiasi. Menyesuaikan materi, metode, dan evaluasi berdasarkan tingkat kesiapan dan gaya belajar siswa.
Urgensi kegiatan ini juga terletak pada kebutuhan mendesak untuk membantu guru merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman siswa, serta meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar di sekolah.
Berdasarkan hasil evaluasi pelatihan, terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan guru setelah mengikuti kegiatan PKM. Nilai rata-rata peserta meningkat secara mencolok pada dua aspek utama:
Pemahaman konsep pembelajaran berdiferensiasi: naik dari 62 menjadi 84, meningkat 35 persen. Kemampuan merancang RPP berbasis diferensiasi: naik dari 58 menjadi 82, meningkat 41 persen.
Selain itu, 92 persen peserta menyatakan kegiatan sangat relevan dengan kebutuhan mengajar mereka, dan 88 persen mengaku memperoleh keterampilan baru dalam penyusunan RPP berdiferensiasi.
Temuan ini menegaskan keberhasilan Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana dalam menggerakkan perubahan nyata pada praktik pembelajaran guru di lapangan.
Kabupaten Malaka merupakan salah satu wilayah di perbatasan selatan NTT yang masih menghadapi berbagai tantangan pendidikan, mulai dari tingginya angka putus sekolah, keterbatasan sarana pembelajaran, hingga minimnya pelatihan inovatif bagi guru.
Melalui program PKM ini, Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana hadir sebagai mitra solusi pendidikan, memberikan pelatihan intensif, pendampingan lapangan, serta membentuk komunitas belajar guru agar keberlanjutan program dapat terjaga.
Sebagai langkah tindak lanjut, tim Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana memfasilitasi pembentukan Komunitas Belajar Guru IPA SMP Kabupaten Malaka, yang menjadi wadah berbagi praktik baik dan inovasi pembelajaran.
Selain itu, hasil kegiatan ini juga akan didokumentasikan dalam bentuk laporan ilmiah dan publikasi pendidikan, agar dapat menjadi referensi bagi peningkatan mutu pembelajaran di daerah lain di NTT.
“Kami berharap setelah PKM ini, para guru tidak hanya lebih percaya diri, tetapi juga menjadi agen perubahan di sekolahnya masing-masing,” tutup Dr. Amiruddin Supu.
Dengan semangat “Undana Unggul dan Berdampak”, kegiatan PKM Prodi Pendidikan Fisika FKIP Undana bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga wujud nyata kolaborasi akademik dan sosial untuk mendorong transformasi pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
Editor: Ocep Purek