Bank NTT Dukung Rp250 Juta untuk ETMC XXXIV, Gubernur Melki: Sepak Bola Jadi Ruang Persaudaraan
Dalam momentum pembukaan itu, Bank NTT menyerahkan dukungan dana tanggung jawab sosial (CSR) senilai Rp250 juta untuk mendukung penyelenggaraan turnamen bergengsi tersebut.
Penyerahan dilakukan oleh Gubernur Melki Laka Lena bersama Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT Yohanis Landu Praing kepada Wakil Bupati Ende Dominikus Minggu Mere dan Ketua Panitia ETMC XXXIV Ende, seusai upacara pembukaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa turnamen sepak bola bukan sekadar ajang olahraga, melainkan ruang kebersamaan dan penggerak ekonomi lokal.
“Sepak bola ini bukan hanya olahraga, tetapi ruang yang bisa mendekatkan kita semua. Melalui turnamen ini, UMKM di Ende bergerak, masyarakat bersatu, dan semangat kebersamaan sebagai orang NTT semakin kuat,” ujarnya.
Melki juga menyinggung nilai historis Kota Ende sebagai tempat Bung Karno menggali Pancasila. Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong menjadi ruh utama penyelenggaraan ETMC kali ini.
“Dari lima sila itu, yang paling utama adalah gotong royong. Semangat inilah yang kita sambung untuk membangun NTT bersama. Ayo bangun NTT!” katanya disambut tepuk tangan ribuan penonton.
Gubernur berharap ETMC mampu melahirkan pemain-pemain muda berbakat dari NTT yang dapat menembus level nasional hingga internasional, seperti Yabes Roni, Viktor Dethan, dan Marselino Ferdinan, yang kini berkarier di luar negeri.
“Kita mulai dari sini. Dari ETMC, kita siapkan generasi pemain hebat untuk masa depan sepak bola NTT dan Indonesia,” ujar Melki.
Selain menekankan prestasi, Melki juga mengingatkan pentingnya sportivitas dan semangat persaudaraan di antara pemain dan penonton.
“Mencintai sepak bola berarti mencintai keragaman dan perbedaan. Siap menang, siap kalah. Karena sepak bola bersahabat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI NTT Christian Mboeik menyebut ETMC memiliki makna ganda bagi masyarakat NTT sebagai ajang resmi kompetisi PSSI dan ruang pemersatu lintas daerah.
“Kalau bicara olahraga yang paling mempersatukan masyarakat NTT, jawabannya sepak bola. Lihat saja malam ini, hampir semua kepala daerah hadir. Ini bukti sepak bola menyatukan kita,” ujarnya.
Menurut Christian, ETMC juga menjadi ajang seleksi wakil NTT di kompetisi nasional. Tahun lalu, tiga tim hasil ETMC Kupang mewakili NTT di Liga 4 Nasional, dan salah satunya tim dari Lembata berhasil promosi ke Liga 3.
“Tahun ini kita harapkan tiga wakil terbaik dari ETMC Ende bisa menembus Liga 3 nasional,” katanya.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap sepak bola di NTT menunjukkan potensi besar olahraga ini untuk dikembangkan menjadi industri yang menggerakkan ekonomi daerah.
“Kalau di provinsi lain Liga 4 sepi penonton, di NTT justru luar biasa ramai. Ini bukti bahwa sepak bola bisa menjadi industri. Tantangan kita tinggal di infrastruktur,” ujarnya.
Turnamen ETMC ke-XXXIV di Ende diikuti 28 tim dari seluruh kabupaten dan kota di NTT. Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini telah menjelma menjadi pesta rakyat yang mempertemukan ribuan warga dalam semangat persaudaraan, gotong royong, dan harapan baru bagi masa depan sepak bola NTT.
Editor: Ocep Purek
