Gubernur Melki Lantik Komisaris dan Direksi Baru Bank NTT: Tegaskan Transformasi Bukan Sekadar Ganti Orang
![]() |
| Gubernur NTT Melki Laka Lena foto bersama direksi dan komisaris baru bank NTT. Foto: Ocep Purek |
Pelantikan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, para Bupati/Wali Kota pemegang saham Bank NTT, Kepala Perwakilan BI NTT, Forkopimda, dan pimpinan OPD Provinsi NTT.
Dalam sambutannya, Gubenrur Melki menegaskan bahwa pelantikan Dewan Komisaris dan Direksi baru PT Bank Pembangunan Daerah NTT bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi momentum penting untuk mempercepat transformasi tata kelola dan budaya kerja Bank NTT menuju lembaga keuangan yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat NTT.
Gubernur Melki Laka Lena menyebut pelantikan jajaran baru ini merupakan tonggak penting transformasi Bank NTT yang harus diikuti dengan perubahan sistem, cara kerja, dan budaya organisasi.
“Transformasi Bank NTT bukan sekadar mengganti orang, tapi membangun sistem dan budaya baru yang berintegritas, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Timur,” tegas Melki.
Menurutnya, transformasi ini harus diwujudkan melalui kepemimpinan yang melayani, pengambilan keputusan berbasis data, serta strategi yang matang untuk menjadikan Bank NTT lebih tangguh dan kompetitif, baik di tingkat regional maupun nasional.
Komposisi Komisaris dan Direksi Baru. Adapun jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank NTT yang dilantik terdiri dari:
Komisaris Utama: Donny Heatubun
Direktur Utama: Charlie Paulus
Direktur Umum dan SDM: Rahmat Saleh
Direktur Kredit: Alo Geong
Direktur Dana dan Treasury: Heru Helbianto
Upacara pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Gubernur NTT, dilanjutkan dengan pengambilan sumpah/janji jabatan, pengukuhan oleh rohaniawan, dan penandatanganan berita acara sumpah jabatan.
Hadir pula Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, para Bupati/Wali Kota pemegang saham Bank NTT, Kepala Perwakilan BI NTT, Forkopimda, dan pimpinan OPD Provinsi NTT.
Gubernur Melki menekankan lima agenda strategis yang harus segera dijalankan oleh direksi dan komisaris baru, yaitu:
1. Menegakkan tata kelola yang disiplin dan berintegritas, dengan keteladanan pimpinan di setiap level.
2. Menata kembali arah bisnis Bank NTT agar tumbuh sehat, berkelanjutan, dan berbasis potensi ekonomi daerah.
3. Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan hingga ke pelosok NTT, termasuk mempercepat digitalisasi layanan.
4. Memperkuat permodalan dan manajemen risiko agar Bank NTT mampu bersaing secara nasional.
5. Membangun komunikasi efektif antara manajemen baru, pemegang saham, dan masyarakat untuk memastikan seluruh kebijakan mencerminkan kepentingan publik.
Gubernur Melki menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT sebagai pemegang saham pengendali akan terus mendukung transformasi Bank NTT.
Ia menolak menjadikan Bank NTT sekadar simbol daerah, melainkan instrumen nyata pembangunan ekonomi NTT.
“Kami ingin memastikan Bank NTT hadir dalam denyut nadi pembangunan. Bank ini harus menjadi tulang punggung ekonomi daerah, mendukung pembiayaan UMKM, petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di seluruh NTT,” kata Gubernur Melki.
Ia juga memastikan tidak ada pejabat direksi atau komisaris lama yang dihentikan tanpa arah. Mereka yang telah purna tugas akan mendapat penugasan baru sesuai dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki.
Menutup sambutannya, Gubernur Melki mengajak seluruh pemegang saham, direksi, dan komisaris baru untuk menjaga soliditas, keterbukaan, dan gotong royong dalam membangun Bank NTT yang semakin membanggakan masyarakat NTT.
“Mari kita kawal bersama perjalanan baru ini dengan kerja keras dan komitmen. Bank NTT harus menjadi bank yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat hingga ke pelosok,” ujarnya.
Melki pun berharap, transformasi yang dimulai dari pucuk pimpinan dapat menembus hingga ke level operasional, agar semangat perubahan benar-benar hidup di seluruh cabang Bank NTT.
“Semoga Tuhan menuntun langkah kita menjadikan Bank NTT benar-benar sebagai banknya orang NTT bank yang membanggakan, kuat, dan hadir untuk rakyat,” pungkasnya.
Editor: Ocep Purek
