Perkuat Imunisasi, Gubernur Melki Laka Lena Dorong Kepemimpinan Daerah Wujudkan Generasi Emas
![]() |
Sambutan Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam kegiatan Advokasi Penguatan Program Imunisasi kepada Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten di NTT. Foto : Ocep Purek |
Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan Komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam Mendukung Program Imunisasi yang Berkelanjutan.”
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan mitra pembangunan, antara lain Bupati Sumba Timur, Wakil Bupati Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Alor, Penjabat Sekda Kota Kupang Ignasius Lega, SH, pimpinan UNICEF wilayah NTB–NTT, Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa kesehatan masyarakat merupakan fondasi utama pembangunan daerah. Dari berbagai intervensi kesehatan, imunisasi terbukti sebagai salah satu upaya paling efektif dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, khususnya pada anak-anak.
“Imunisasi bukan hanya melindungi individu, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), yang sangat penting untuk mencegah wabah penyakit menular,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tema kegiatan ini selaras dengan arah pembangunan NTT yang terangkum dalam DASACITA, yakni sepuluh program prioritas Pemerintah Provinsi NTT.
Tiga poin utama DASACITA yang berkaitan erat dengan imunisasi yaitu: NTT Sehat, yang menempatkan kesehatan sebagai dasar pembangunan manusia; NTT Cerdas, dengan menekankan pentingnya kesehatan anak sebagai prasyarat tumbuh kembang dan pencapaian kecerdasan; NTT Tangguh Bencana, termasuk ketangguhan menghadapi wabah penyakit menular seperti campak, difteri, dan polio.
Gubernur Melki juga menyoroti sejumlah tantangan dalam pelaksanaan program imunisasi di NTT, seperti masih rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap, ketimpangan akses di wilayah kepulauan dan perbatasan, kekurangan tenaga kesehatan di daerah terpencil, serta masih adanya keraguan masyarakat akibat informasi yang keliru terkait vaksin.
“Kami menyadari bahwa dalam konteks geografis NTT yang kepulauan dan dengan keterbatasan infrastruktur, tantangan imunisasi sangatlah nyata. Namun, di sinilah pentingnya kepemimpinan daerah yang adaptif, solutif, dan berpihak kepada rakyat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa impian Generasi Emas Indonesia 2045 juga merupakan mimpi masyarakat NTT. Oleh karena itu, investasi hari ini dalam program imunisasi akan menjadi jaminan kesehatan masa depan anak-anak NTT.
Dalam forum tersebut, Gubernur Melki mengajak seluruh pihak memperkuat komitmen melalui empat strategi utama:
1. Memperkuat Komando Kepemimpinan Daerah di Bidang Kesehatan. Imunisasi harus menjadi prioritas moral dan kemanusiaan bagi seluruh jajaran pemerintahan, dari bupati hingga kepala desa.
2. Mendorong Inovasi Pelayanan di Wilayah Sulit Akses. Layanan imunisasi perlu menjangkau hingga pulau-pulau terpencil melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi yang sesuai.
3. Mengintegrasikan Imunisasi ke dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan. Imunisasi harus menjadi bagian dari agenda musyawarah pembangunan desa, selaras dengan semangat desa membangun dalam Dasacita.
4. Membangun Kesadaran Kolektif Masyarakat. Pelibatan tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda sangat penting untuk melawan hoaks dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
“Mari kita satukan tekad dan komitmen: dari kampung ke kampung, dari pulau ke pulau, tidak boleh ada satu pun anak NTT yang tertinggal imunisasinya. Karena imunisasi hari ini adalah jaminan kesehatan masa depan,” tegas Gubernur Melki.
Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi demi mewujudkan masyarakat NTT yang sehat, kuat, dan sejahtera.
“Mari kita dorong anak-anak masa depan generasi kita yang sehat. Ayo Bangun NTT!”
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen Bersama Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di NTT tentang Penguatan Program Imunisasi. Komitmen tersebut memuat lima poin utama:
1. Mendukung penuh percepatan cakupan imunisasi, baik imunisasi rutin, imunisasi kejar, maupun pengenalan vaksin baru seperti HPV, PCV, IPV, dan Rotavirus.
2. Meningkatkan koordinasi lintas sektor, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, pemerintah desa, dan organisasi masyarakat, dalam mendukung layanan imunisasi di posyandu, sekolah, dan fasilitas kesehatan lainnya.
3. Mendorong peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap, serta menurunkan jumlah anak yang belum pernah diimunisasi (zero dose), melalui kegiatan imunisasi kejar.
4. Menyediakan kebijakan dan anggaran daerah yang menjamin ketersediaan logistik, sumber daya manusia, serta kegiatan sosialisasi dan pelayanan imunisasi secara berkelanjutan.
5. Membangun kesadaran masyarakat melalui edukasi dan komunikasi risiko yang tepat, agar orang tua dan wali anak memahami pentingnya imunisasi lengkap dan tepat waktu.
Komitmen ini disepakati bersama sebagai bentuk tanggung jawab kolektif dalam menjaga kesehatan dan masa depan generasi emas anak-anak NTT.
Editor: Ocep Purek