Prof. Stella Christie: Sekolah Garuda di TTS Adalah Proyek Cinta Presiden untuk Anak Negeri
![]() |
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Prof. Stella Christie. Foto: Ocep Purek |
Hal ini diwujudkan lewat pembangunan SMA Unggul Garuda di Kota Soe, yang menurut Stella, merupakan bagian dari visi besar Presiden membangun manusia Indonesia sejak dini.
Dalam sambutannya yang hangat dan penuh kisah personal, Prof. Stella mengenang kembali kunjungan pertamanya ke TTS tahun lalu. Saat itu, ia belum menjabat sebagai Wakil Menteri. Ia datang sebagai ilmuwan, diutus langsung oleh Presiden untuk melihat potensi wilayah, sekaligus mendengar langsung aspirasi masyarakat.
“Saya masih ingat, saya disambut dengan kapur sirih oleh para orang tua. Sambil makan popcorn buatan sendiri dan ubi yang luar biasa enaknya, saya bertanya: ‘Apakah jika sekolah unggul dibangun di sini, ini sesuai dengan keinginan Bapak dan Ibu?’ Jawabannya serentak: ‘Kami sangat mau! Kami sangat berharap!’” kisahnya dengan penuh haru.
Prof. Stella menegaskan, Presiden Prabowo memiliki visi besar untuk membangun sumber daya manusia Indonesia sejak SMA. Presiden, katanya, percaya bahwa bakat luar biasa tidak hanya lahir di kota besar, tetapi juga di tempat seperti TTS.
"Presiden ingin memberi akses kepada semua anak Indonesia yang punya potensi, tapi belum punya kesempatan. Bahkan, dalam rapat terbatas di Hambalang pada 23 Juni lalu, beliau langsung menegaskan bahwa sekolah Garuda harus dibangun di Soe, NTT," ungkapnya.
Sekolah Garuda, lanjut Stella, dirancang sebagai sekolah pra-universitas yang disiapkan untuk mencetak pemimpin masa depan. Karena itu, sejak awal perencanaannya, kampus-kampus terbaik Indonesia dilibatkan untuk memastikan kualitasnya.
Stella menekankan, Sekolah Garuda bukan sekolah untuk golongan tertentu, tapi sekolah inklusif yang memberi ruang bagi anak-anak dari seluruh Indonesia terutama dari wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Sekolah ini akan berasrama dan terbuka untuk siapa saja yang lolos seleksi berbasis prestasi dan karakter.
“Kami percaya bahwa kesempatan harus diciptakan dan dibangun. Sekolah ini akan menjadi inkubator pemimpin bangsa yang berakar kuat pada budaya lokal tapi siap bersaing global. Anak-anak akan belajar dari masyarakat TTS dan juga mengabdi langsung kepada masyarakat sekitar. Inilah cara kami mendidik jiwa pemimpin sejati,” paparnya.
Selain mencetak siswa berprestasi, keberadaan sekolah ini juga diyakini akan menggerakkan ekonomi lokal. Akan ada guru, staf, tamu dari berbagai daerah, serta kunjungan orang tua siswa dari seluruh Indonesia.
Di akhir sambutannya, Prof. Stella menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari Gubernur NTT, Bupati TTS, DPRD, Forkopimda, hingga tokoh masyarakat dan para orang tua.
“Sekolah ini tidak bisa kami bangun sendiri. Kami butuh dukungan daerah. Kami butuh kerja sama. Dan kami juga butuh kritik yang membangun jika ada hal yang belum berjalan baik,” tuturnya tulus.
“Karena ini bukan sekadar proyek pusat. Ini adalah proyek cinta dari Presiden untuk Indonesia, dimulai dari TTS,” pungkasnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
Editor: Ocep Purek