Gubernur NTT Melki Dorong Pengembangan Diva Project sebagai Solusi Sampah Terpadu di NTT
![]() |
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menghadiri peluncuran Diva Project (Desain Ikan dan Larva) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT. Foto: Ocep Purek |
Proyek yang digagas PT BIOCYCLE INDO ini mengintegrasikan teknologi Black Soldier Fly (BSF) dengan budidaya ikan air tawar metode bioflok, serta renovasi sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air di SPN.
Acara dihadiri oleh Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, Tenaga Ahli Menteri PPN/Bappenas RI Dr. Frans B.M. Dabukke, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dr. Ir. Dadan Hindayana, Direktur Bisnis Holding Perkebunan Nusantara (PTPN I) Ryanto Wisnuardhy, Wali Kota Kupang, dan sejumlah pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan pengelolaan sampah merupakan tantangan besar di NTT, terutama dengan meningkatnya aktivitas dapur sekolah dan fasilitas umum.
“Mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga itu tidak mudah. Ini pekerjaan yang urusannya dunia akhirat. Barang yang dibuang, kini menjadi barang yang dibutuhkan,” ujarnya.
Gubernur Melki mengapresiasi kolaborasi Polda NTT dengan PT BIOCYCLE INDO yang memprakarsai proyek ini dan berharap metode tersebut dapat diperluas ke wilayah lain.
“Jangan berhenti di sini. Minimal dimulai dari wilayah timur seperti Sumba Timur yang memiliki potensi besar. Ini harus menjadi contoh bagi komunitas lain untuk mengubah sampah menjadi produk bernilai,” tambahnya.
Semua pihak berharap proyek ini menjadi langkah awal pengelolaan sampah organik yang produktif, sekaligus memperkuat gizi dan ekonomi masyarakat NTT.
“Hari ini kita buktikan, dari sampah bisa lahir sumber gizi dan rezeki,” tutup Gubernur Melki.
Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko menjelaskan, proyek ini berawal dari tawaran PT BIOCYCLE INDO untuk mengolah sampah menjadi pakan dan pupuk.
“Dengan maggot, sampah bisa diolah cepat, menjadi pakan ikan, unggas, dan menghasilkan pupuk organik. Walaupun aromanya khas, manfaatnya luar biasa,” katanya sambil tersenyum.
Kapolda juga mengungkapkan pentingnya sumur bor baru di SPN.
“Bertahun-tahun kami membeli air untuk ratusan siswa. Berkat bantuan ini, kini ada sumber air bersih di kedalaman 35 meter, yang juga akan menunjang pengolahan maggot,” ujarnya.
Ia menegaskan akan menjadikan SPN sebagai pilot project yang dapat diperluas ke seluruh wilayah NTT.
Perwakilan PT BIOCYCLE INDO, Ferdy Purnama, memaparkan bahwa Diva Project merupakan penerapan ekonomi sirkular yang menggabungkan teknologi Black Soldier Fly dengan budidaya ikan bioflok.
“Output dari program ini adalah ikan air tawar sebagai sumber protein hewani dan pupuk organik padat untuk menyuburkan tanah yang rusak akibat pupuk kimia,” jelasnya.
Ferdy menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung lingkungan dan perekonomian masyarakat.
“Besar harapan kami, melalui tangan Kapolda NTT, proyek ini dapat dikembangkan ke seluruh NTT demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Tenaga Ahli Menteri PPN/Bappenas RI, Dr. Frans B.M. Dabukke, menyatakan program ini sejalan dengan prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto dalam penanganan sampah dan ekonomi sirkuler.
“Diva Project bisa menjadi model nasional. Integrasi pemenuhan gizi, pertanian organik, dan pemberdayaan masyarakat ini sangat strategis,” katanya.
Frans mengungkapkan bahwa Bappenas akan meninjau kembali proyek ini dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
“Jika hasilnya baik, ini akan memudahkan replikasi ke wilayah lain dan masuk dalam perencanaan pembangunan nasional,” tambahnya.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Ir. Dadan Hindayana, melihat potensi Diva Project dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang diperluas.
“618 sekolah penyelenggara MBG di NTT akan menghasilkan ratusan ton limbah organik. Jika dikelola seperti di Polda NTT, ini bukan hanya solusi limbah, tapi juga pasokan pakan, ikan, dan pupuk bagi rantai pangan kita,” jelasnya.
Ia mengusulkan replikasi proyek ini di seluruh SPN Polri di Indonesia.
“Produknya bisa ikan, ayam, telur, sayur, bahkan buah. Integrasi dengan berbagai pihak seperti PTPN akan memperkuat ketahanan pangan daerah,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan pemotongan pita, penandatanganan prasasti Diva Project, dan penyerahan sumur bor di SPN Polda NTT.
Editor: Ocep Purek