Paradoks dan Potensi NTT: Suharso Manoarfa Siap Dampingi Gubernur Melki Dongkrak PAD Lewat Kolaborasi Pusat-Daerah
![]() |
Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Suharso Monoarfa, mantan Menteri Bappenas RI bersama seluruh pejabat pemerintah provinsi NTT. Foto: Ocep Purek |
“Saya melihat masih banyak paradoks di NTT. Misalnya, harapan hidup tinggi, angka kematian bayi dan ibu tidak tinggi, makanan lokal bergizi seperti kelor tersedia, tapi angka kemiskinan dan stunting masih tinggi. Ini berarti ada yang keliru dalam cara kita mengukur dan merencanakan,” kata Suharso.
Ia juga mendorong agar NTT memanfaatkan momentum untuk memperjuangkan lebih banyak dukungan pusat, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
“Mumpung program Sekolah Rakyat sedang digencarkan, NTT harus berani minta jatah lebih banyak. Bahkan usulkan saja satu gedung untuk SD hingga SMA. Ini penting karena masalah harapan sekolah anak-anak di sini hanya sampai SMA, sementara di daerah lain sudah sampai universitas. Ini soal infrastruktur SDM,” tegasnya.
Suharso yang juga dikenal sebagai tokoh nasional dan pengusaha, menyatakan siap membantu Pemprov NTT membuka koneksi ke kementerian maupun sektor swasta nasional.
“Saya dengan senang hati membantu. Kalau diperlukan dikoneksikan ke pemerintah pusat atau perusahaan nasional, saya siap bantu. Ini bukan pertemuan pertama dan terakhir. Saya akan datang lagi ke NTT dalam waktu dekat,” ujarnya disambut antusias peserta rapat.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu melahirkan langkah-langkah konkret untuk mendorong pembangunan daerah secara lebih terstruktur, efisien, dan berbasis data.
“Ini tentang masa depan NTT. Kita punya potensi luar biasa, dari kelor, pariwisata, hingga energi baru terbarukan. Tapi potensi itu hanya akan bernilai jika kita kelola dengan perencanaan yang matang dan data yang tepat,” pungkas Suharso.
Menanggapi arahan Suharso, Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi dan menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah besar untuk memperkuat fondasi pembangunan di NTT.
“Beliau ini bukan hanya mantan menteri, tapi juga pengusaha sukses dan tokoh nasional. Tidak mungkin datang ke sini kalau tidak cinta NTT. Kita sangat beruntung. Pemaparan beliau tadi sangat isi dan berdaging. Tugas kita adalah menterjemahkan gagasan-gagasan besar itu dalam kerja nyata di bidang kita masing-masing,” kata Gubernur Melki.
Ia juga menekankan bahwa saat ini fokus utama Pemerintah Provinsi NTT adalah optimalisasi program dan anggaran dari pusat serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sumber-sumber pembiayaan alternatif.
“Kita sedang memperjuangkan pembiayaan dari luar APBN dan APBD, dan itu hanya bisa dicapai jika kita mampu menyusun perencanaan yang baik dan mengelola potensi daerah secara kreatif,” jelasnya.
Empat daerah di NTT pun direncanakan akan mendapat pendampingan langsung dalam proses perencanaan dan penguatan kapasitas fiskal.
Rapat ini juga dihadiri Sekretaris Daerah NTT Kosmas Damianus Lana, Anggota DPRD Provinsi NTT Muhammad Ansor dan Yohanes De Rosari para Staf Ahli Gubernur, pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT, serta unsur Forkopimda NTT.
Editor: Ocep Purek