News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PBL dan PBK Tahap II 2025: Gubernur Melki Dorong Vokasi Unggul, Digital Kreatif, dan Semangat Pengusaha Muda NTT

PBL dan PBK Tahap II 2025: Gubernur Melki Dorong Vokasi Unggul, Digital Kreatif, dan Semangat Pengusaha Muda NTT

Gubernur NTT, Melki Laka Lena membuka secara resmi Project Based Learning (PBL) dan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap II Tahun 2025. Foto: Ocep Purek 
Kupang,NTTpride.com— Gubernur NTT, Melki Laka Lena membuka secara resmi Project Based Learning (PBL) dan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap II Tahun 2025 di Aula Satpel Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (PVP) Kupang, Senin (4/8/2025). 

Program ini melibatkan 176 peserta yang akan dibekali keterampilan vokasi di berbagai bidang strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing SDM NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki Laka Lena menekankan pentingnya pelatihan ini untuk menciptakan SDM unggul yang siap bersaing secara lokal, nasional, maupun internasional.

NTT itu kaya, punya alam, budaya, dan potensi luar biasa. Tapi semua itu hanya akan bermakna bila kita punya tenaga kerja terampil yang bisa mengolahnya. Karena itu, pelatihan ini sangat strategis dalam mendorong lahirnya pelaku-pelaku ekonomi baru dari anak-anak NTT sendiri,” tegas Gubernur.

Ia juga mengajak peserta untuk bermimpi besar dan tidak ragu membuka usaha sendiri. Menurutnya, dunia membutuhkan tenaga terampil dari Indonesia Timur.

Saya sudah keliling dunia. Di Turki, ada 3.400 terapis, 2.995 di antaranya dari Bali. Artinya peluang itu ada! Kita bisa buktikan, anak-anak NTT juga mampu bersaing di luar negeri,” seru Melki Laka Lena.

Lebih lanjut, Gubernur Melki mendorong agar peserta pelatihan tak hanya berhenti pada keterampilan teknis, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah dari produk lokal.

Kita harus ubah mindset. Jangan hanya tanam–panen–jual. Tapi tanam, panen, olah dulu, kemas dengan baik, baru jual. Misalnya kopi, satu kilo dijual mentah mungkin Rp150 ribu, tapi kalau diolah dan dikemas bagus, harganya bisa naik jadi Rp600 ribu sampai Rp800 ribu,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pelatihan di bidang konten visual dan digital marketing agar produk-produk lokal bisa dipasarkan secara kreatif melalui media sosial dan platform digital, bahkan ke luar negeri.

Dalam suasana penuh semangat, Gubernur juga menyapa langsung beberapa peserta, menanyakan motivasi mereka dan memberi tantangan untuk segera mengembangkan usaha, khususnya di bidang kopi dan konten kreatif.

Setelah pelatihan ini, jangan cuma cari lowongan kerja. Harus punya mimpi jadi pengusaha! Saya siap bantu lewat kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Ia menutup sambutannya dengan optimisme dan tekad untuk terus memperkuat ekonomi lokal melalui kolaborasi dan inovasi.

Tugas kami di provinsi adalah menciptakan gerakan Beli NTT. Kita akan hadirkan platform fisik dan digital seperti NTT Mart dan Tokonya NTT untuk menampung semua produk hasil pelatihan ini. Mari kita tunjukkan mental baja dan bangun NTT bersama-sama!” pungkas Melki, sebelum memukul palu sebanyak lima kali sebagai tanda pembukaan resmi.

Koordinator Satpel PVP Kupang, Wifrianus Sabon Tawa, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis menjawab tantangan keterbukaan pasar kerja dan kebutuhan dunia industri yang terus berkembang.

Kami melatih peserta untuk menjadi tenaga kerja yang tidak hanya siap pakai, tetapi juga siap membuka usaha sendiri. Ada 16 peserta PBL dengan fokus pada pembuatan konten visual, dan 160 peserta PBK yang tersebar di 10 paket pelatihan seperti barista, pengolahan makanan komersial, junior make-up artist, hingga menjahit,” ujar Wifrianus.

Ia menambahkan, kerja sama dengan berbagai pihak dimaksudkan untuk memastikan kesinambungan antara pelatihan dan penempatan kerja, termasuk dalam bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Satpel PVP Kupang dan mitra swasta serta komunitas lokal untuk mendukung penempatan kerja, magang industri, dan pemasaran produk hasil pelatihan. Gubernur Melki Laka Lena turut menyaksikan langsung penandatanganan tersebut sebagai bentuk komitmen penuh pemerintah provinsi.


Editor: Ocep Purek 



TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.