News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Air Mata di Tanah Leluhur, Gubernur Maluku Pulang Kampung ke Rote

Air Mata di Tanah Leluhur, Gubernur Maluku Pulang Kampung ke Rote

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, ke kampung halamannya di Desa Korbafo, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Minggu (18/5/2025). Foto : Tim
Rote Ndao,NTTPRIDE.COM – Suasana haru dan penuh makna mewarnai kunjungan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, ke kampung halamannya di Desa Korbafo, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Minggu (18/5/2025).

 Dalam kunjungan bersejarah itu, Gubernur Hendrik didampingi langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena.

Gubernur Hendrik sendiri mengisahkan latar belakang keluarganya dengan suara bergetar. Ia menyebut neneknya, Regina Pakuleo, hanya sekali dalam hidup kembali ke kampung halamannya di Rote, sebelum akhirnya menetap dan tutup usia di Nusa Laut, Maluku.

Saya ingat waktu masih kecil sempat bertemu dengan nenek. Ia perempuan Rote yang cerdas, tulisannya indah, keyakinan imannya luar biasa. Di rumah kami di Ambon ada ruangan khusus untuk doa, kami sebut meja sembahyang, itu tradisi dari nenek,” kisahnya.

Hendrik mengaku, wasiat sang nenek kepada ayahnya adalah agar kelak, jika ada berkat dari Tuhan, mereka bisa pulang ke kampung nenek.

Hari ini, saya dan keluarga besar datang. Belum bisa buat apa-apa untuk kampung ini, tapi kehadiran kami sudah jadi penanda bahwa kami tidak lupa. Roh dan arwah nenek pasti bahagia menyaksikan ini,” ujarnya haru.

Ia pun menyampaikan apresiasi mendalam kepada Gubernur NTT Melki Laka Lena yang telah memfasilitasi perjalanan penuh makna ini. 

Terima kasih atas dukungan dan pengertian Bapak Gubernur yang memahami betul suasana batin saya. Kami menanti kunjungan balasan ke Maluku, untuk menjenguk warga NTT di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Melki Laka Lena menyatakan kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan menjadi momen spiritual dan emosional yang mendalam bagi Gubernur Hendrik. 

Ia menapaki kembali tanah kelahiran nenek kandungnya, Regina Pakuleo, seorang perempuan Rote yang terdidik dan religius, yang dibawa oleh sang suami seorang serdadu kolonial Belanda ke Kepulauan Lease, Maluku, puluhan tahun silam.

Ini adalah peristiwa iman. Kalau bukan karena Tuhan Yesus dan nenek moyang yang mendorong Pak Hendrik dan keluarga, tidak mungkin mereka sampai di sini,” ungkap Gubernur Melki Laka Lena di hadapan warga.

Melki menuturkan bahwa dirinya merasa terharu melihat Gubernur Hendrik menitikkan air mata saat menginjakkan kaki di Korbafo untuk pertama kalinya.

 “Saya bilang ke beliau, kalau masuk Rote itu artinya besar, bukan cuma untuk Kaka, tetapi juga untuk kami semua. Ini rumah, ini darah,” ujarnya.

Melki mengisahkan, dalam perjalanan dari Kupang ke Rote, ia dan Hendrik berbincang banyak tentang sejarah, budaya, dan berbagai persoalan yang dihadapi Maluku dan NTT. 

Kami ngobrol santai, tapi dalam. Dan saya tahu, dalam darah Pak Hendrik mengalir darah anak Rote. Sudah berkali-kali orang Rote coba jadi gubernur di NTT, belum berhasil. Tapi darah Rote justru mengalir dalam gubernur di Maluku,” tuturnya disambut tepuk tangan.

Ia juga menyebut kunjungan ini sebagai bukti nyata bahwa jejak orang Rote tersebar dan membekas di berbagai penjuru tanah air. 

Hari ini, hadir lagi satu anak Rote yang membanggakan. Ini harus jadi inspirasi bagi anak-anak muda Rote untuk bermimpi setinggi langit,” pesan Melki.

Acara ini ditutup dengan doa bersama dan nyanyian lagu “Rindu Pulang” yang pimpin langsung oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena yang menambah suasana syahdu dan penuh rasa rindu akan tanah leluhur.


Editor : Ocep Purek 



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.