News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Buka PEPARPEDA III, Gubernur Melki: Keterbatasan Bukan Halangan untuk Bermimpi dan Berprestasi

Buka PEPARPEDA III, Gubernur Melki: Keterbatasan Bukan Halangan untuk Bermimpi dan Berprestasi

Gubernur NTT, Melki Laka Lena berpose bersama peserta kegiatan Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) III Tahun 2025 Provinsi NTT. Foto : Ocep Purek 
Kupang,NTTPRIDE.COM -Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, secara resmi membuka Pekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) III Tahun 2025 Provinsi NTT, yang berlangsung di Hotel Pelangi, Kupang, Kamis (15/5/2025). 

Kegiatan ini menjadi ajang bergengsi untuk menunjukkan kemampuan dan potensi para pelajar penyandang disabilitas dari berbagai kabupaten/kota di NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menjadi penghalang untuk menggapai prestasi dan mimpi.

Jangan pernah menyerah. Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi dan berprestasi. Kita semua diberi talenta oleh Tuhan, dan tugas kita adalah mengasahnya sebaik mungkin,” ujar Gubernur Melki.

PEPARPEDA III ini digelar sebagai bagian dari seleksi atlet pelajar disabilitas berbakat yang akan mewakili NTT dalam Pekan Paralympic Pelajar Nasional (PEPARPENAS) di Jawa Tengah, November 2025 mendatang.

Event ini tidak sekadar lomba. Ini adalah panggung untuk membuktikan bahwa anak-anak NTT, termasuk yang disabilitas, bisa bersaing di level nasional bahkan internasional,” kata Gubernur.

Ia juga menyebut bahwa NTT akan menjadi tuan rumah bersama NTB dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028. Oleh karena itu, penjaringan atlet sejak dini sangat penting.

Gubernur Melki juga menyinggung keberhasilan tim sepak bola Persebata Lembata yang berhasil menembus 8 besar Liga 4 Nasional. Hal ini menjadi inspirasi bahwa anak-anak NTT bisa bersaing di kancah nasional dengan kerja keras dan dukungan yang tepat.

Keberhasilan dan prestasi para atlet disabilitas adalah bukti bahwa NTT punya masa depan cerah di bidang olahraga. Kita harus mendukung, memfasilitasi, dan memperluas panggung bagi mereka untuk berkembang,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat inklusi dan sportivitas. 

Mari kita jadikan PEPARPEDA ini sebagai momentum persatuan dan kebangkitan olahraga inklusif di NTT. Dengan ini, saya secara resmi membuka PEPARPEDA III Tahun 2025. Tuhan memberkati,” tutupnya.

Ketua Panitia PEPARPEDA III 2025, Hermensen Balo yang juga Kabid Kebudayaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga NTT, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini didasari oleh sejumlah regulasi nasional dan daerah, termasuk Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas dan Keolahragaan.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan ruang kompetitif bagi atlet pelajar disabilitas, mendorong inklusi sosial, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian,” ujar Hermensen.

PEPARPEDA tahun ini diikuti oleh 40 atlet dan 10 pendamping dari enam daerah, yakni:

Kota Kupang: 24 atlet, 5 pendamping, Kabupaten Kupang: 5 atlet, 1 pendamping, Kabupaten Timor Tengah Utara: 3 atlet, 1 pendamping, Kabupaten Belu: 3 atlet, 1 pendamping, Kabupaten Malaka: 1 pendamping, Kabupaten Sumba Barat: ikut berpartisipasi

Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan adalah atletik dan catur, dengan melibatkan 12 wasit juri atletik dan 3 wasit catur bersertifikasi daerah.

Sebanyak 51 peserta terdiri dari berbagai kategori disabilitas, antara lain:

Tunadaksa (hambatan fisik): 12 orang, Tunanetra (hambatan penglihatan): 8 orang, Tunarungu (hambatan pendengaran): 7 orang, Tunagrahita (hambatan intelektual): 24 orang

Seluruh kegiatan ini dibiayai melalui DPA Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT Tahun Anggaran 2025.


Editor : Ocep Purek 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.