News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Selamat Jalan dr. Husein Rukeng, Gubernur Melki Laka Lena: Warisanmu Abadi untuk NTT

Selamat Jalan dr. Husein Rukeng, Gubernur Melki Laka Lena: Warisanmu Abadi untuk NTT

Gubernur NTT Melki Laka Lena memberikan penghormatan kepada almarhum dr. Husein Pancratius Rukeng di Gereja Santa Maria Asumpta. Foto: Ocep Purek 
Kupang, NTTPride.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt., menghadiri Misa Penguburan dr. Husein Pancratius Rukeng di Gereja Santa Maria Asumpta Kupang, Kamis (28/8/2025).

Dalam suasana duka yang khidmat, Gubernur menyampaikan penghormatan terakhir kepada sosok yang disebutnya sebagai putra terbaik NTT, teladan pengabdian, dan pejuang kemanusiaan yang meninggalkan warisan abadi.

Keluarga maupun kerabat memadati Gereja Santa Maria Asumpta Kupang untuk memberikan penghormatan terakhir. Turut hadir:

Ibu Desak Gde Mertawati bersama anak-anak, cucu-cucu, dan keluarga besar, Pimpinan DPRD Provinsi NTT, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT, Ikatan Keluarga Besar Manggarai Raya Kupang, Para imam, biarawan, dan biarawati.

Kehadiran para tokoh, sahabat, rekan kerja, dan umat menunjukkan betapa besar pengaruh dan keteladanan almarhum semasa hidupnya.

dr. Husein Pancratius Rukeng lahir di Ruteng, 18 April 1947, sebagai putra sulung dari delapan bersaudara. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Udayana, Bali, dan meraih gelar dokter pada tahun 1975. Sejak awal, pilihan profesinya bukan hanya soal karier, melainkan panggilan hati untuk mengabdi pada kesehatan dan kemanusiaan.

Perjalanan pengabdian dr. Husein dimulai dari garda terdepan pelayanan kesehatan sebagai Kepala Puskesmas di Manggarai. Dari sana, kiprahnya terus menanjak:

Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Kepala Kantor Departemen Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kupang, Direktur RSU Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Asisten Administrasi Sekda Provinsi NTT, Penjabat Bupati Flores Timur (2005), Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTT.

Setiap jabatan ia jalani dengan penuh tanggung jawab, keteguhan, dan kegembiraan. Bagi almarhum, jabatan bukanlah kehormatan pribadi, melainkan wadah untuk mengabdi bagi masyarakat.

Atas pengabdiannya lebih dari tiga dekade, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan penghargaan tertinggi berupa kenaikan pangkat pengabdian hingga jenjang Pembina Utama (IV/e). Gelar itu menjadi pengakuan atas 31 tahun pengabdian tanpa cacat.

Namun, bagi dr. Husein, penghargaan sejati adalah melihat masyarakat NTT tersenyum sehat dan sejahtera.

dr. Husein dikenal menjalani hidup dan tugas dengan penuh kegembiraan, sesuai motonya servire cum gaudio (melayani dengan sukacita). Ia selalu menularkan humor untuk mencairkan suasana kerja dan memberi semangat kepada orang-orang di sekitarnya.

Bahkan ketika kondisi fisiknya melemah dan kedua kakinya harus diamputasi, ia tetap tegar. Dengan nada jenaka, ia pernah berkata kepada keluarganya:

Sampaikan terima kasih kepada kaki yang telah menemaniku berkeliling NTT dan Indonesia demi kemanusiaan.”

Ia juga menegaskan: “Hanya kaki saya yang pensiun. Tapi pikiran, telinga, dan tangan saya masih produktif.” Pesan itu mencerminkan keteguhan dan daya juang seorang pejuang kemanusiaan sejati.

Selain karya nyata, dr. Husein meninggalkan warisan nilai yang sederhana namun mendalam: “Berbuatlah baik, diterima atau tidak, lakukan saja.” “Makan secukupnya, jangan berlebihan.” “Nikmati hidup, tapi tetap sederhana.”

Nilai-nilai ini menjadi pedoman moral yang akan terus hidup di hati keluarga, sahabat, rekan kerja, dan generasi penerus NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan penghormatan mendalam atas jasa almarhum.

dr. Husein bukan hanya seorang dokter atau birokrat. Ia adalah saksi perjalanan panjang NTT menuju kemajuan. Beliau pemersatu, teladan pengabdian, dan pejuang kemanusiaan. Bahkan dalam keterbatasan fisik, beliau tetap menebar kegembiraan dan inspirasi,” ujar Gubernur Laka Lena.

Ia menambahkan:  “Atas nama pemerintah dan masyarakat NTT, saya menyampaikan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya. Jejak dan semangat beliau akan tetap hidup dalam denyut nadi pelayanan kesehatan dan pembangunan NTT. Selamat jalan, dr. Husein. Warisanmu abadi.”

Kini, almarhum telah menuntaskan seluruh karya pengabdian dan kembali ke pangkuan Sang Pencipta. NTT kehilangan salah satu putra terbaiknya, namun nilai-nilai dan teladannya akan terus menjadi cahaya bagi generasi berikutnya.

Selamat jalan, dr. Husein Pancratius Rukeng. Karya dan semangatmu akan terus hidup dalam hati masyarakat Nusa Tenggara Timur.


Editor: Ocep Purek 

TAGS

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.